REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang langsung bergerak cepat untuk menangani bencana tanah gerak terjadi di Dukuh Grajen, Desa Sumberjo Kecamatan/Kabupaten Rembang.
Enam rumah warga terdampak kerusakan atas fenomena tanah gerak pada hari Senin (21/11) tersebut. Dua diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga tidak dapat ditinggali.
Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang Sri Jarwati mengatakan pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Dan langsung ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi oleh Sekda Rembang, bersama sejumlah pihak termasuk pemerintah Desa Sumberjo, dan Kecamatan.
“Ini sudah lama, yang terdampak 6. Rusak sedang 2, rusak ringan 2, dan rusak berat 2. Kita koordinasikan semua pihak terkait termasuk PU, Camat, dan Desa,” kata Sri Jarwati.
Sementara itu Kepala Desa Sumberjo, Kamik menyatakan pihaknya akan memberikan bantuan 10 juta kepada rumah yang mengalami kerusakan parah. Karena rumah tersebut sudah tidak memungkinkan untuk ditempati. Sehingga harus dirobohkan.
“Kemarin saya sudah menyarankan kepada dua pemilik rumah ini, untuk sementara tinggal di tenda yang didirikan oleh BPBD, karena rumah itu harus dirobohkan. Karena berbahaya jika ditempati,” beber Kepala Desa Sumberjo.
Berdasarkan pantauan Radio CBFM pada Kamis (24/11) siang nampak sejumlah pekerja sedang merobohkan satu rumah yang mengalami kerusakan parah. Sedangkan satu rumah lainnya pada bagian genting sudah diturunkan.
Terlihat sebuah tembok retak menganga. Dan sangat berbahaya jika ditempati. Dua kepala keluarga tersebut setiap malam memilih tidur di tenda yang didirikan oleh BPBD. Sedangkan untuk kegiatan memasak, dua keluarga ini mendirikan tenda sementara.(Asmui/Msd)