LASEM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, melakukan pilot project dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Bina Umat Sejahtera (BUS).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat Rapat Anggota Tahunan KSPPS BMT BUS, di Aula koperasi setempat, hari Sabtu (11/3).
Bupati mengatakan kerjasama antara Dintanpan dengan BMT BUS dilakukan dalam bidang pertanian yang disandingkan dengan ternak sapi dan kambing.
“Saya terima kasih kepada Pak Kepala Dintanpan, yang hari ini, kita saksikan bersama mengikuti kerja sama dengan BMT BUS sebagai pilot project di Pertanian yang disandingkan dengan sapi dan kambing,” imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan berdasarkan pengalaman keberhasilan program ini, bukan berasal dari penggemukan. Tetapi keberhasilan program berasal dari pembuatan pupuk kandangnya. Pasalnya, dalam 1 tahun bisa mengambil keuntungan hingga Rp. 15 Milyar.
Sedangkan bagi petani apabila menggunakan pupuk anorganik rata-rata bisa panen 6 hingga 7 ton. Namun dengan pupuk kandang bisa panen antara 12 hingga 16 ton.
Untuk mendukung program itu, menurut Bupati pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 7,5 hektar.
Pejabat asal Pamotan ini berharap melalui program pembuatan pupuk kandang dapat menjadi solusi bagi petani yang memerlukan pupuk organik.
Ketua pengurus KSPPS BMT BUS, Abdullah Yazid dilakukannya kerja sama dengan Pemkab Rembang sejalan dengan program BMT BUS yang mendorong dan mendampingi anggotanya di sektor pertanian.
“BMT BUS mendorong dan mendampingi anggotanya mengikuti program pertanian terintegrasi peternakan dan tanaman pangan yang diharapkan ke depan menyejahterakan peternak dan petani dengan meningkatkan produksi dan menurunkan harga pangan yang sejajar dengan harga pangan di negara-negara Asia,” ujarnya.
Yazid berharap melalui program yang ada, sehingga pangan tersedia dan terjangkau bagi konsumen.(Masudi/CBFM)