REMBANG – Jelang tahun baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, hari Rabu (28/12), menggelar operasi pasar. Kegiatan yang dilaksanakan di 2 lokasi yaitu Pasar Lasem dan Pasar Rembang, stok beras di masing-masing lokasi 1,5 ton yang dijual.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rembang, Fahrudin mengatakan digelarnya operasi pasar, sebagai bentuk perhatian Pemkab untuk menekan inflasi di masyarakat. Harapannya melalui operasi pasar dapat menekan harga di pasaran.
“Operasi Pasar untuk menekan inflasi. Sebagai penyumbang inflasi yang tinggi terkait kenaikan harga beras. Sehingga pemerintah harus hadir untuk bisa menekan inflasi yang ada di masyarakat,” imbuhnya.
Sekda mencontohkan penjualan beras di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu seharga Rp. 9.000. Sedangkan harga beras di pasaran antara Rp. 11.000 hingga Rp. 12.000.
Fahrudin menerangkan dipilihnya 2 lokasi tersebut sebagai sasaran operasi pasar karena tingkat perputaran ekonomi lebih tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan lokasi sasaran akan diperluas.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz menjelaskan angka inflasi di Kabupaten Rembang berada di angka 6,40.
“Yang kita lakukan hari ini, mengendalikan inflasi kita. Inflasi kita di Bulan September itu mencapai 6,40an. Di atas angka inflasi provinsi berkisar 5 koma sekian,” bebernya.
Selain beras, dalam operasi pasar itu juga menjual minyak goreng dan gula pasir.(Masudi/CBFM)