Serapan anggaran bantuan permodalan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai masih minim. Dari target sekitar Rp 55 miliar, saat ini baru terserap sekitar Rp 23 Miliar. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat musyawarah perencanaan pembangunan, di Pendapa Kecamatan Sarang, baru-baru ini.
Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten telah meminta kepada Bank Kredit Kecamatan (BKK) untuk memberikan pinjaman Rp. 5 Juta yang diperuntukkan kepada pelaku UMKM tanpa bunga. Program ini telah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang.
“Tanpa agunan tanpa bunga. Karena kami dengan DPRD sudah sepakat. Yang memberi bunganya adalah pemerintah,” jelasnya.
Bupati mengungkapkan permodalan yang dimaksud adalah bantuan kredit usaha tanpa bunga dan harapannya untuk bisa mengembangkan UMKM. Dengan harapan dapat mengentaskan kemiskinan. Agar ke depan para pelaku usaha diberi pelatihan dan fasilitas penunjang.
Bupati menjelaskan melalui program ini yang membidik kelompok yang memiliki potensi untuk mengembangkan usaha. Seperti menjahit hingga kelompok nelayan sehingga diharapkan ke depan mereka bisa lebih mandiri.
Hal ini dinilai perlu dilakukan menurut Bupati karena saat ini angka kemiskinan di Rembang dinilai masih tinggi. Sekitar 15 persen. Atau ranking 28 se-Jawa Tengah.(Dari Sarang Masudi melaporkan)