REMBANG – Tingginya intensitas curah hujan berkontribusi besar terhadap tingkat kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Rembang.
Beberapa titik ruas jalan mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan curah hujan yang tinggi sehingga kapasitas air yang menggenangi bahu jalan menyebabkan beberapa jalan mengalami keretakan.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat kegiatan di Museum RA. Kartini, baru-baru ini.
Bupati mengatakan, setiap hari jalan dilalui kendaraan. Sehingga menjadi hal yang wajar jika jalan mengalami kerusakan. Ditambah lagi kemarin beberapa desa di Rembang sempat tergenang banjir.
“Mengenai jalan rusak. Setiap hari jalan dilalui kendaraan wajar jika rusak. ditambah lagi kemarin beberapa desa sempat tergenang banjir,” Imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan, air merupakan musuh utama jalan. Artinya, saat curah hujan tinggi, perlu diwaspadai potensi kerusakan infrastruktur jalan.
Orang nomor 1 di Kabupaten Rembang itu menjelaskan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Rembang sudah membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk perbaikan jalan, dan sudah dikerjakan kemarin sebelum lebaran, terdapat beberapa titik jalan yang diperbaiki. Saat ini, pihaknya sudah mengurus terus mengenai perbaikan jalan.
Kendati demikian, jalan sepanjang 580 kilometer di Rembang ini, kemarin menjelang lebaran banyak kendaraan yang melewati jalur tersebut. Sehingga, baru 2 bulan perbaikan jalan sudah mengalami kerusakan.
“Alhamdulillah kita membuat Perencanaan anggaran biaya hampir selesai. Menjelang lebaran Hari 2 dan 3 lebaran merambat semua kendaraan. Baru 2 bulan diperbaiki rusak lagi. Dan pihak kami sudah urus terus mengenai perbaikan jalan,” terangnya.
Pejabat asal Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan itu berpesan kepada pengendara motor agar tidak memakai jalan truk muatan berat. Serta mengikuti aturan lalu lintas, tertib sosial dengan mengutamakan keselamatan. Sekaligus bisa menyesuaikan dengan kondisi curah hujan tinggi.(Masudi)