Di tahun 2022 Pemerintah akan kucurkan dana miliaran untuk bantu nelayan di Kabupaten Rembang. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang Sunyoto dalam kegiatan sosialisasi bantuan hibah yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2022, di Gedung Hijau kompleks Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang, Hari Selasa (29/3).
Sunyoto mengatakan dalam Peraturan Bupati Rembang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pemberian dan Hibah dan Bansos, bantuan hibah untuk pelaku perikanan, perkebunan, peternakan dan pertanian pada tahun 2018 maksimal Rp 100 juta. Namun pada perubahan ke-6 di Perbup 46 tahun 2020 menjadi maksimal Rp. 200 juta rupiah.
“Tetapi tidak boleh lebih dari Rp. 200 juta. Namun bila kurang, boleh,” tegasnya.
Sunyoto menerangkan bantuan yang diberikan kepada nelayan pada tahun 2022 dari bidang budidaya diberikan anggaran Rp 3,2 miliar lebih dari APBD Kabupaten kepada 36 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan 1 kelompok, ditambah anggaran Rp 1,9 miliar DAK kepada 30 KUB.
Sedangkan di bidang budidaya diberikan anggaran Rp 55 juta dari APBD Kabupaten kepada 2 KUB dan Rp. 200 juta dari DAK. Sementara bidang pembinaan usaha menganggarkan Rp. 140 juta dari APBD Kabupaten kepada 4 Kelompok pengolah dan pemasaran (poklahsar) dan Rp. 350 milyar dari DAK kepada 2 poklahsar.
Selain itu bidang Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) diberikan bantuan sebesar Rp 2,2 miliar kepada 7 kelompok PUGAR.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan pelaksanaan sosialiasi bertujuan agar penggunaan dana hibah ini tidak bermasalah. Sehingga jangan sampai niatnya baik, tetapi jadinya tidak baik.
“Ini penting. Karena uang negara ini, dikelola pakai aturan. Tidak sembarangan seperti uang pribadi,” imbuhnya.
Bupati menjelaskan kehadiran Inspektorat dalam sosialisasi untuk mendampingi penerima hibah dalam mengelola dana hibah dari pemerintah.(Msd/Rd)
