KALIORI – Di Rembang barat, perlu dibangun Pasar Ternak Modern. Hal itu disampaikan oleh pengelola Pasar Mbrumbung, Sarjani, saat kegiatan Temu Kangen Kanca Pangon, di Pasar Mbrumbung, Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Hari Minggu (4/12).
Sarjani mengatakan diusulkannya pasar ternak modern (market place) untuk melawan inflasi yang melanda dunia.
“Kita saat ini, sedang tidak baik-baik saja. Karena perekonomian tidak baik-baik saja. Terutama di Eropa, Amerika. Dan populasi ternak di Kabupaten Rembang nomor 2 se-Jawa Tengah,” imbuhnya.
Sarhani menambahkan di Market Place itu nantinya selain melakukan transaksi jual beli hewan juga melakukan transaksi jual beli pakan ternaknya beserta obat-obat hewan.
Selain itu, diusulkannya Pasar Hewan di Rembang barat untuk melengkapi 2 Pasar Hewan di RembangTengah yang berada di Kecamatan Pamotan dan di Rembang Timur yang berada di Kecamatan Kragan.
Pasalnya, polang (pedagang sapi) di Kecamatan Kaliori, Sumber dan Kecamatan Sulang, lebih memilih menjual ternaknya ke Kabupaten tetangga baik di Blora maupun ke Pati.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menyambut baik usulan itu karena populasi sapi di Rembang nomor 4 di Jawa Tengah.
“Statistik Sapi kita nomor 4 setelah Blora, Grobogan, Wonogiri baru Rembang. Setelah Rembang, agak jauh populasinya,” ujarnya.
Agus Iwan mengakui tingginya populasi ternak di Blora, Grobogan dan Pati karena mengisi waktu ketika tidak ke sawah. Pasalnya, sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Rembang, Ahmad Rif’an mengusulkan supaya dibuat Pasar Ternak Online saja. Karena kalau berupa aplikasi market place bisa menjangkau seluruh peternak di kota garam.
“Kalau bikin pasar yang secara fisik itu kan perlu proses yang panjang. Karena sekarang sudah banyak petani-petani facebook. Karena ada orang Sale datang jauh-jauh ke Randuagung, tahunya lewat facebook,” tandasnya.
Sementara polang sekaligus jagal dari Kecamatan Sumber, Ahmad Saelan menjelaskan pihaknya pernah menginisiasi pembuatan Pasar Hewan di bekas Terminal Sumber yang sekarang dijadikan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumber, namun gagal.
“Saya bersama-sama teman pernah menyelenggarakan pasar kambing di Kecamatan Sumber, tapi gagal. Mungkin jalan 1 tahun. Penggemarnya atau yang datang cuma 1-2, 1-2 akhirnya mundur. Padahal yang dari Pati juga banyak,” bebernya.
Saelan menceritakan dulu juga pernah ada Pasar Hewan di Ngebrak Desa Grawan, Kecamatan Sumber, kini juga tinggal nama.(Masudi/CBFM)