SEDAN – Keberadaan sejumlah tambang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sedan, berdampak pada kondisi lingkungan Desa setempat. Mulai dari lahan pertanian di sepanjang jalan tambang yang terdampak debu akibat kendaraan truk yang melintas hingga penurunan debit sumber mata air akibat eksploitasi alam.
Kepala Desa Sidomulyo, Nur Khozin menyampaikan keberadaan sejumlah tambang di Desanya mengakibatkan kondisi alam rusak. Penghijauan dan sumber mata air kian hari mengalami penurunan.
“Bekas galian-galian ini pasti mengurangi sumber mata air. Warga khawatir jika sumber air ini habis gimana,” kata dia.
Pada dasarnya pihak desa tidak melarang adanya aktivitas penambangan di Desa Sidomulyo. Asalkan ada kompensasi dari pemilik tambang ke pihak desa atas segala dampak yang dirasakan warganya.
Diungkapkannya, selama ia menjabat, tidak ada kompensasi sedikitpun yang diberikan kepada pihak desa. Pemilik tambang hanya memberikan sebatas sumbangan jika ada acara di Desa.
“Setidaknya dari penambang-penambang itu memberikan kompensasi ke Desa seharusnya kan ada. Adanya itu paling saat dimintai bantuan pengurukan, atau kadang-kadang warga sini mengadakan kegiatan maulid nabi atau agustusan cuma bersifat seperti itu. Khawatirnya nanti warga mengira kalau Pemdes mendapat uang tapi dikantongi sendiri,” ungkapnya.
Dirinya menyebutkan di desanya terdapat 3 pengelola yang melakukan aktivitas penambangan. Kegiatan penambangan batu itu sudah berlangsung cukup lama. Namun secara pasti dirinya belum bisa memastikan apakah tambang tersebut mengantongi izin.
Dirinya menambahkan, banyaknya truk tambang yang melintasi juga berdampak pada lahan pertanian warga. Tanaman warga yang ada di sepanjang akses jalan tambang tertutup debu dan berwarna hijau kecoklatan.(Rendy/Msd/CBFM)