REMBANG – Pembangunan Jalan Lingkar Kaliori-Lasem, diupayakan akan dilanjutkan. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, hari Ahad (5/2).
Bupati mengatakan saat ini, pihaknya masih berupaya berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Agar nantinya ada bantuan anggaran.
“Kami terus berupaya untuk bagaimana pendanaan juga dibantu dari pusat,” imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan diperlukannya bantuan dana dari pemerintah pusat karena dana dari daerah tidak memadai.
Bahkan pihaknya belum melakukan penambahan anggaran dari Pemkab untuk pembebasan lahan di jalur alternatif itu. Mengingat kebutuhan dana tidak sesuai yang diperkirakan.
“Belum, yang jelas belum sesuai dengan perkiraan kami. Karena perkiraan kami Rp. 100 miliar ternyata kan tidak,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Rembang berencana melakukan pembebasan lahan pada 2022. Rencana akan membeli tanah di 19 desa. Mulai wilayah Kaliori sampai dengan Lasem. Dengan total panjang sekitar 24 kilometer.
Saat itu sudah disiapkan anggaran sekitar Rp. 100 miliar yang bersumber dari pinjaman daerah. Namun, dalam perjalanannya gagal terealisasi. Karena adanya perbedaan ketentuan luasan antara Pemkab dan pemerintah pusat.
Pasalnya, daerah merencanakan luasan sekitar 20 meter. Ternyata dari pemerintah pusat menghendaki 40 meter. Sehingga penganggaran pun diperkirakan membengkak. Sebab itulah, pembebasan lahan Jalan Lingkar gagal terealisasi pada 2022.(Masudi/CBFM)