REMBANG – Tim pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, mengadakan pelatihan mengatasi kebakaran kepada petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah setempat.
Pelatihan yang diberikan meliputi cara menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (Apar), mengatasi kabakaran yang terjadi di dapur Puskesmas yang disebabkan oleh kebocoran gas, serta penanganan kebakaran yang dimungkinkan disebabkan akibat hubungan pendek arus listrik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Rembang, Bambang Budi Suharso mengatakan kesadaran instansi atau lembaga untuk menanggulangi atau mengurangi resiko akibat kebakaran sudah meningkat.
Hal tersebut terlihat, banyaknya instansi atau lembaga yang mengajukan permintaan pelatihan penanganan musibah kebakaran bagi para pekerja atau pegawainya. Salah satunya permintaan datang dari sejumlah Puskesmas wilayah setempat.
“Konsepnya ada permintaan dari instansi atau lembaga yang menginginkan, bagaimana cara mengatasi kebakaran di wilayah tersebut. Kita siapkan regu untuk simulasi. Kita juga ajarkan prakteknya langsung. Yang sudah mendapatkan pelatihan Puskesmas Rembang 2,” kata Bambang.
Setelah mengikuti praktik selama empat jam, para peserta akan mengikuti pelatihan simulasi yang sudah disiapkan oleh petugas damkar. Salah satu simulasi yang dilakukan oleh petugas ialah, drum diisi dengan solar kemudian dibakar.
Para peserta akan diajari bagaimana cara memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar minyak (BBM). Yang lebih penting ialah, seumpama terjadi kebakaran lahan kemudian apinya menjalar sampai mendekati Puskesmas.
Selain api, petugas harus dapat mengatasi asap yang tebal untuk memadamkan api.
“Kita ajari praktik dengan melibatkan dengan seluruh komponen dengan bidangnya masing-masing. Seandainya terjadi kebakaran bagaimana menggunakan alat tradisional, salah satunya karung goni. Kemudian menggunakan Apar yang benar bagaimana itu sangat penting,” tuturnya.
Lebih lanjut Bambang menekankan, agar petugas Puskesmas agar selalu mengecek instalasi listrik. Seluruh instalasi harus menggunakan kabel yang standar untuk menghindari kebakaran di Puskesmas. Karena potensi yang paling banyak terjadinya kebakaran di tempat tersebut karena korsleting arus listrik. (Asmui)