Penjual tusuk sate dan arang di Kabupaten Rembang, tersenyum sumringah. Sebab, dagangan yang mereka jual laris manis diburu pembeli dalam momen Idul adha tahun ini.

Mereka sudah menjual ratusan ikat tusuk sate dan kantong arang. Satu di antaranya di sentra penjualan tusuk sate dan arang belakang Pasar Kota Rembang.

Salah saorang pedagang bumbu dapur, Yati mengaku sudah menjual banyak bumbu untuk masakan, rawon, gulai dan asem-asem. Sedangkan untuk bumbu bakar juga sama.

“Wah nggak ngitung, yang jelas banyak bumbu rawon, gulai, kemudian asem-asem,” kata Yati.

Kemudian senada dengan Yati, salah seorang pedagang tusuk sate yang kebetulan merupakan pengrajin, Khoirul mengatakan penjualan meningkat sejak menjelang Idul Adha. Dari yang semula hanya ratusan tusuk per hari meningkat menjadi ribuan tusuk per hari.

“Yang jelas meningkat, omsetnya luar biasa ini sebulan lumayan lah,” bebernya.

Khoirul menyebut, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tak berpengaruh terhadap jualannya. Lantaran para masyarakat masih antusias dalam berkurban.

Sebagian pedagang menyebut penjualan tusuk sate meningkat sejak sepekan menjelang hari raya kurban. (Asmui/Msd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…