Pedagang daging sapi di pasar kota Rembang, mengeluh karena sepinya pembeli. Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi menjadi faktor utama penyebab masyarakat ogah beli daging sapi.

Salah seorang pedagang daging sapi, Ulfa menyampaikan omset penjualannya menurun sebanyak 50 persen sejak adanya wabah PMK itu. Dihari normal biasanya dirinya bisa menjual habis daging 1 ekor sapi, namun kini harus memakan waktu 2 hari untuk menghabiskan daging 1 ekor sapi.

Diakuinya harga daging sapi kini sudah kembali normal diharga Rp. 120-130 ribu per kilogram. Setelah harga daging sapi melonjak tinggi hingga mencapai Rp. 160 ribu saat momen hari raya idul fitri kemarin.

“Jadi ini satu ekor sapi habisnya dua hari. Di hari biasanya sebelum ada PMK, jam 08.00 sudah habis. Ini semakin parah, ” terangnya.

Dirinya menilai, jika wabah PMK masih digembor-gemborkan melalui media maka masyarakat akan semakin takut untuk membeli daging sapi. Padahal daging sapi yang dijual oleh pedagang khususnya di Rembang dipastikan aman dari wabah PMK.

Akibatnya, penjualan dagingnya mengalami penurunan setiap harinya. Bahkan ketika pembeli menawar dengan harga dibawah harga normal, Ulfa terpaksa memberikannya dengan maksud agar tidak terlalu banyak merugi.

“Kalau sepi kayak gini Rp. 110-115 ribu per kilogram ya tetap dikasihkan. Sebenarnya kalau masalah harga orang-orang itu tidak masalah. Tapi ada orang yang melihat berita di TV itu penjualan daging sapi tidak akan normal kembali,” ucapnya.

Ulfa menegaskan, daging sapi yang di jual di pasar Rembang dijamin aman dari wabah PMK. Dirinya berharap pemberitaan tentang PMK bisa dihentikan demi kelangsungan perekonomian para pedagang daging sapi.(Dari Rembang Rendy melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…