Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, pastikan hewan di Pasar Hewan Pamotan, aman dari Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, seusai pemantauan, di Pasar Hewan Pamotan, Hari Selasa (17/5).
Bupati mengatakan pemkab telah berupaya bagaimana agar PMK bisa dilokalisir di tempat-tempat tertentu agar tidak merebak ke mana-mana, yang akhirnya merugikan bagi peternak.
“Tetap kita pantau terus. Bukan karena menakutkan, tetapi bisa merugikan para peternak kita. Tingkat kesembuhannya tinggi, namun sapi yang asalnya makannya bagus, menjadi enggak mau makan. Sehingga mengganggu terhadap pertumbuhan,” Imbuhnya.
Bupati menjelaskan apabila PMK mengalami perkembangan, pihaknya siap menyediakan tempat karantina bagi hewan dan meliburkan sementara pasar hewan untuk memutus mata rantai penyebaran kasus PMK agar tidak menyebar luas ke hewan lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menerangkan di Rembang, sebelumnya telah ditemukan 14 kasus tersebar di Kecamatan Kaliori, Kragan dan Kecamatan Sarang. 4 diantaranya telah dinyatakan sembuh. Dimana penemuan awal disebabkan oleh penularan dari luar kota. Kasus 2 terbaru, karena ada interaksi dengan hewan sakit.
“Terakhir sampai pemantauan kemarin. Kita ada tambahan 2 suspect. Yang tadinya 12. Kenapa disebut suspect? Karena gejala klinisnya masih belum lengkap. Masih mau makan, tetapi kakinya ada luka,” Tuturnya.
Agus Iwan berharap apabila ada hewan yang ditengarai memiliki ciri-ciri penyakit PMK, supaya jangan langsung dijual. Namun agar dilaporkan ke dokter hewan supaya mendapatkan treatment hingga sembuh dan sehat baru dijual. Karena apabila hewan tersebut dijual, pasti harganya mengalami penurunan dan berpotensi menularkan ke hewan lainnya.(Dari Pamotan Masudi melaporkan)