Ratusan warga yang didominasi oleh para pekerja pabrik di Kabupaten Rembang memadati alun-alun Rembang, Rabu (24/5). Mereka berbondong-bondong hadir dalam kemeriahan acara gebyar peringatan hari buruh nasional (May Day) yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Rembang.
Selain senam dan jalan sehat, acara gebyar may day tersebut juga menampilkan hiburan musik dangdut. Dengan mendatangkan artis muda dari Jawa Timur yang sedang naik daun, Niken Salindri dan Nika Yolanda dari Yogyakarta, ribuan warga diajak bergoyang sembari dilakukan pembagian ratusan doorprize di saat jeda musik.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan santunan kematian dan bea siswa oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada 5 penerima.
Kepala Bidang Hubungan Industri dan Tenaga Kerja Dinperinnaker Rembang, Teguh Maryadi menyebutkan sedikitnya ada 70 perusahaan di Kabupaten Rembang yang diundang dalam acara may day. Dengan total keseluruhan peserta mencapai 700an pekerja.
“Jadi total 700 peserta itu yang berhak mendapatkan doorprize yang kita siapkan. Doorprize yang merupakan support dari perusahaan ini kurang lebih ada 100 doorprize yang kita distribusikan kepada pekerja atau peserta,” terangnya.
Dirinya mengungkapkan, pada gebyar may day tahun ini mengambil tema “Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan Pekerja / Buruh “. Dengan harapan momentum kerukunan yang tercipta pada kegiatan may day ini, iklim investasi di Kabupaten Rembang terjaga dengan kondusif dan sehat.
“Harapan kami ke depan, dengan kondisi kegiatan yang sifatnya positif, kami berharap selalu mengedepankan sinergitas harmonisasi dari 3 unsur. Baik dari pemerintah, pengusaha dan pekerja,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan, diperlukan empat sarana hubungan industrial yang menjadi tumpuan strategis. Pertama, Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB).
Sarana tersebut menentukan pencapaian tujuan hubungan industrial dan memiliki posisi strategis dalam mencapai hubungan industrial yang harmonis.
Kedua, Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit, yang merupakan wadah komunikasi yang intensif antara pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dengan manajemen.
Ketiga, Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sebagai bentuk nyata komitmen antara pekerja/buruh atau SP/SB dengan manajemen untuk melaksanakan kesepakatan tentang hak dan kewajiban masing-masing.
Keempat, lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Sarana ini mencerminkan pentingnya dialog dalam mencari titik temu di antara dua kepentingan yang berbeda yaitu antara pengusaha dan pekerja.
“Peringatan Hari Buruh Internasional adalah momentum untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya komitmen untuk membangun kembali hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha, serta pemerintah (tripartit), sekaligus sebagai momentum untuk mengurai permasalahan dan problematika ketenagakerjaan serta gejolak ketenagakerjaan yang di hadapi,” bebernya.
Dalam gebyar may day tersebut juga dilakukan penyerahan juara lomba porseni tripartit. Meliputi lomba futsal dan lomba menyanyi.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)