Museum Raden Ayu (RA) Kartini, ditutup selama 4 hari terhitung sejak hari Rabu (29/6) ini sampai hari Minggu (3/7) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqin, kepada Radio Citra Bahari, di ruang kerjanya, hari Rabu (29/6).

Mutaqin mengatakan dilaksanakannya penutupan Museum yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto nomor 8 Rembang itu dalam rangka perawatan bangunan dan koleksi museum yang merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya.

“Kegiatan tahunan ini dinamakan fumigasi (metode pengendalian hama menggunakan pestisida). Untuk menetralkan ruangan dari kelembapan dan hama-hama yang dapat mengganggu pada koleksi,” Imbuhnya.

Mutaqin mengungkapkan untuk menghindari agar para pengunjung tidak kecele, pihaknya telah membuat pengumuman penutupan museum di media sosial.

“Ditutupnya museum ini, bukan karena apa-apa. Tetapi lebih untuk perawatan menjaga koleksi dan bangunan,” Ujarnya.

Perlu diketahui, Museum yang berlokasi di dekat Rumah Dinas Bupati Rembang terdapat taman dengan air mancur. Museum ini, dulunya merupakan tempat tinggal keluarga Kartini. Sehingga di dalamnya masih ada peninggalan berupa barang-barang rumah tangga. Ada meja makan hingga meja rias. Kata-kata mutiara dari RA Kartini juga menghiasi dinding-dinding Museum.

Dari buku panduan museum, disebutkan bahwa Museum RA Kartini didirikan pada 1967. Saat awal dibuka, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati RA Kartini selama menjadi istri Bupati Rembang R.M.A.A Djojohadhiningrat. Dan, dalam perjalanannya museum pun berkembang. Luas bangunannya 3.732,4 meter persegi.

Koleksi museum yang lokasinya di timur Alun-alun Kota Rembang itu berjumlah 224 buah yang terbagi menjadi enam jenis. Yakni ethografika 61 koleksi, histografika 110 koleksi, filografika 3 koleksi, Keramologika 25 koleksi, teknologinya 5 koleksi, dan seni rupa 20 koleksi.

Diantara benda-benda koleksinya ada bothekan. Yakni wadah berbentuk piramid lima susun berwarna coklat dan emas yang atasnya terdapat kuncup bunga. Fungsinya sebagai tempat jamu atau ramuan milik pahlawan emansipasi wanita tersebut.

Selain itu ada kotak jahitan Bali, diorama RA Kartini dan RM Djojohadiningrat, diorama keluarga RA Kartini, dan kotak pataka.

Peninggalan-peninggalan barang pribadi pahlawan nasional itu juga ada di Museum ini, seperti baju adat Jawa, ranjang, cermin, meja rias, dan meja untuk merawat bayi.

Dan, yang tak kalah menarik, di museum juga ada tulisan RA Kartini berupa buku Habis Gelap Terbitlah terang yang merupakan kumpulan surat RA. Kartini dengan sahabatnya J.H Abendanon.(Dari Rembang Masudi melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Solois Rembang, Bare Lepas Single Kedua “Out of You”

Penyanyi solo (solois) asal Rembang, Bare melepas single kedua “Out of You”,…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…