REMBANG – Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) adalah milik Indonesia sebagaimana Arab Saudi mempunyai 2 tanah suci yaitu Mekah dan Madinah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Rembang, Mohammad Anshori Sholeh, dalam kegiatan Musyawarah Daerah Muhamnadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Rembang periode muktamar ke-48, di Pendapa Museum Kartini, Ahad (28/5).

Anshori mengatakan bersatunya 2 ormas Islam terbesar itu bisa membuat Indonesia aman. 

“Insya Allah NU – Muhammadiyah bersatu, beres Indonesia. Itu kata pengamat dan para kiai yang menyampaikan. Maka yang muda-muda ada MTA dan LDII ikut sajalah. Nggak usah rame-rame,” imbuhnya.

Ia berharap memajukan Rembang yang menjadi pilar utama pemerintahan bersama organisasi masyarakat yang ada baik Muhammadiyah dan NU untuk bekerja sama dalam segala hal. Seperti halnya Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah, Buya Haedar Nashir dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Cholil Staquf yang melakukan kerja sama bareng-bareng.

Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Sofyan Anif mengakui betapa rukunnya dan familiarnya NU – Muhammadiyah. Kalau sekarang Muhammadiyah sudah memiliki 22.000 lembaga pendidikan mulai dari TK, SD/MI, MTs/SMP, MA/SMA/SMK sampai perguruan tinggi. NU pun sekarang juga sudah punya lembaga pendidikan tersendiri.

“Dulu NU dan Muhammadiyah bedanya, di Pondok Pesantren. Sekarang Muhammadiyah mengejar, sekarang sudah ada 500 pondok pesantren Muhammadiyah,” ujarnya. 

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PDM, sehingga pihaknya berharap Rembang maju melalui Muhammadiyah.

“Saya terima kasih atas nama pemerintah kepada organisasi Muhammadiyah yang selama ini ikut andil memberikan kontribusi kepada Kabupaten Rembang, baik dukungan moril maupun dukungan yang lain,” tuturnya.

Bupati meminta kepada anggota Muhammadiyah untuk menjaga ukhuwah Islamiyah. Pasalnya, perbedaan dalam organisasi itu sunnah, yang tidak boleh adalah perbedaan aqidah.

Dalam kegiatan Musyawarah Daerah tersebut juga mengagendakan pemilihan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Rembang periode 2023 – 2028. Dimana M. Anshori Sholeh akhirnya terpilih lagi sebagai ketua, untuk kali kedua. Ia didampingi Sekretaris Nursalim (mantan Kepala Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang) dan bendahara Widada (Direktur BMT Bus Lasem).

Selain itu juga memilih Ketua Aisyiyah Supriyanti, Sekretaris Nanik Hamidah, kemudian Bendahara dan kelengkapan lain akan dibahas pada hari berikutnya.(Masudi/CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…