KALIORI – Memasuki panen raya, harga gabah di tingkat petani semakin menurun. Hal itu disampaikan oleh salah satu petani dari Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Sumijan saat panen raya padi di Desa Sidomulyo, baru-baru ini.

Sumijan mengatakan harga gabah saat ini tinggal Rp. 5.000 per Kilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp. 6.000 per Kilogramnya.

“Ada wacana Pak Presiden akan mengimpor beras berapa ribu ton. Padahal ini musimnya panen, gabah tinggal Rp 5.000, gabah sudah turun Rp. 5.000 lho, Pak,“ imbuhnya.

Kepala Dusun Mulo itu mengharapkan agar pemerintah jangan menggelontorkan beras impor, karena akan memukul sektor pertanian.

Menanggapi hal itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mendorong kepada pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk serius menyerap gabah petani. Apalagi masalah tersebut sudah diwanti-wanti oleh Presiden.

“Bulog sebagai penjaga gawang dari negara untuk kecukupan pangan, mulai pusat sampai ke daerah. Harus cukup, Bulog isa digantung pokoke Bulog iki oleh pak Presiden. Apalagi kepalane Pak Budi Waseso, mantan Bareskrim. Sudah diwanti-wanti jangan main-main,“ ujarnya.

Bupati mengungkapkan kuncinya antara Bulog dan tengkulak bergerak bersama-sama. Pasalnya, kalau yang gerak tengkulak saja, pasti harga jatuh. Tapi kalau Bulog saja, gudangnya tidak muat.

Wakil Pimpinan Perusahaan Umum Bulog Sub Divisi Regional Pati, Ahmad MF menyatakan siap menyerap gabah petani. Pasalnya, penyerapan gabah di Kabupaten Rembang selama tahun 2022 termasuk paling tinggi, dibandingkan kabupaten lain se-Eks Karesidenan Pati.

“Soalnya mitra-mitra kita di Rembang memiliki mesin produksi rice mill yang modern, sehingga menghasilkan beras dengan kualitas bagus dan harganya rendah. Teknologi mitra kita di Rembang paling tinggi, itu alasannya, “ terangnya.

Soal kenaikan harga beras di pasaran, beberapa waktu lalu, Bulog juga sudah menggelar operasi pasar di Pasar Rembang. Dimana harga beras dari gudang Rp. 8.300, kemudian harga jual ke konsumen akhir maksimal Rp. 9.450 per Kilogram.

Pihaknya mengakui masih menunggu beras masuk lagi dari gudang di wilayah Jakarta dan Surabaya.

Sedangkan menyangkut harga gabah apakah bisa naik lagi atau tidak, Ahmad menyebut tidak bisa memprediksi, karena Bulog hanya bertindak sebagai eksekutor di lapangan. Khusus besaran harga serapan gabah, ditentukan oleh Badan Pangan Nasional.(Masudi/CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…