Melonjaknya harga di sektor perekonomian imbas dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempengaruhi daya beli masyarakat di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Rembang. Namun Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini permasalahan tersebut bisa teratasi dengan adanya bantuan yang diberikan pemerintah.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan mengungkapkan daya beli masyarakat sejak diberlakukannya harga BBM yang baru hingga saat ini masih stabil. Hal itu disebabkan karena adanya bantuan subsidi BBM yang diberikan kepada para pekerja dengan gaji di bawah Rp. 3 juta.
“Pekerja dengan gaji dibawah Rp. 3 juta dapat Rp. 600 ribu. Sehingga persentase pendapatannya naik 7,7, sementara inflasi 3,3 diperkirakan. Jadi daya belinya lebih tinggi masih bisa,” bebernya.
Sementara untuk masyarakat miskin, lanjut Zulkifli, juga mendapat bantuan Rp. 150 ribu sebanyak 4 kali. Sehingga total bantuannya sama sebesar Rp. 600 ribu.
“Nah itu maka persentase pendapatannya naik 4,7, sedangkan inflasinya 3,3. Jadi, daya beli masyarakat masih terjamin. Sehingga tidak ada gejolak secara langsung kemarin,” ucapnya.
Dirinya menambahkan jika harga sembako mengalami kenaikan maka pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membantu menekan harga supaya harga sembako bisa tetap stabil di pasaran. Salah satunya dengan cara memberi bantuan subsidi ongkos kirim untuk jasa transportasi pengangkut bahan pokok dari tempat asal.
“Bawang misalnya dikirim ke sini (Rembang) harganya naik Rp. 40 ribu, maka Bupati Brebes bisa mensubsidi ongkos kirimnya, sehingga harganya bisa Rp. 30 ribu lagi,” terangnya.
Dirinya berharap strategi untuk memberi subsidi bagi jasa transportasi pengangkut bahan pokok bisa berjalan lancar. Pimpinan daerah memegang peran penting untuk menjalankan strategi tersebut dalam upaya menekan naiknya inflasi.(Dari Lasem Rendy Teguh Wibowo melaporkan)