REMBANG – Kue berbahan dari biji ketapang merupakan salah satu kue kering tradisional khas masyarakat Betawi. Meski sebagian masyarakat menganggap jika biji pohon ketapang ini hanya mengotori halaman.
Nah, di tangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kaliori, biji pohon ketapang ternyata dapat disulap menjadi makanan ringan yang bernilai ekonomis. Yakni, rempeyek yang berbahan biji dari pohon ketapang.
Ide tersebut muncul ketika anak-anak di sekolah ini memanfaatkan waktu istirahat dengan mengumpulkan biji pohon ketapang yang jatuh karena sudah masak. Biji-biji tersebut kemudian dimakan.
Cara anak-anak sekolah ini mengkonsumsi biji buah ketapang cukup unik, yaitu dengan cara digeprek dengan menggunakan batu hingga mengelupas kulitnya. Kemudian bagian dalam biji pohon ketapang dimakan.
Kebetulan di sekolah yang berlokasi di Desa Gunungsari ini banyak sekali pohon ketapang yang berukuran besar, memiliki daun yang lebat. Sehingga udara di sini sejuk, karena rindangnya pepohonan.
Kepala SMP. Negeri 2 Kaliori, Surami menyampaikan sisi unik yang dimiliki sekolah tersebut saat membuka Kelas Jurnalistik, yang kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, di ruang laboratorium sekolah setempat, hari Senin (24/10).
“Semula ketika seleksi Adiwiyata, kami sempat bingung akan memunculkan inovasi apa untuk sekolah ini. Kemudian tercetus ide memanfaatkan biji ketapang, diolah menjadi rempeyek dengan merk sendiri dari SMP N 2 Kaliori,” tutur Surami.
Lebih lanjut Surami membeberkan, jika ide mengumpulkan biji pohon ketapang diolah menjadi rempeyek juga berdampak, mengurangi penumpukan sampah organik di halaman sekolah. Karena, pohon ketapang yang tumbuh subur, biji yang sudah masak banyak berjatuhan, sehingga memenuhi halaman.
Oleh siswa, rempeyek berbahan dasar biji pohon ketapang tersebut diberi label rempeyek Jipang, alias rempeyek dari biji buah ketapang.
“Jadi kemasan plastik rempeyek Jipang ini, ada identitas dari SMP N 2 Kaliori. Selain punya nilai ekonomi, juga bermanfaat untuk lingkungan, karena mengurangi sampah organik,“ terang Surami.
Memang sejak dini siswa SMP Negeri 2 Kaliori itu dibekali berbagai macam keterampilan tambahan. Kelak keterampilan yang mereka miliki sebagai bekal setelah lulus nanti.
Termasuk pelatihan Kelas Jurnalistik yang berlangsung hari Senin. Dengan tujuan menambah kompetensi siswa, di bidang penulisan berita.
“Ada 2 pemateri yang hadir, mas Asmui dari Radio Citra Bahari FM kebetulan alumni sekolah sini dan Musyafa dari Radio R2B/iNews TV. Siswa sangat antusias tadi, semoga bermanfaat untuk mengembangkan budaya literasi (kemampuan membaca dan menulis-Red) di sekolah kami,“ pungkas wanita asal Kelurahan Magersari Rembang. (Asmui/Msd).