KALIORI – Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Rembang menyampaikan hasil percepatan penanganan penurunan stunting di wilayah setempat cukup menggembirakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Gus Hanies usai kunjungan ke Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori, Kamis pagi (22/9/2022).
Program Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan program dari BKKBN Perwakilan Provinsi Jateng untuk Kabupaten Rembang yang dilaunching di Desa Tunggulsari. Desa ini masuk dalam daftar desa prioritas penanganan stunting.
Program tersebut juga akan menjalar ke desa-desa lain.
Wakil Bupati Rembang mengatakan, penurunan stunting yang semula 18 persen turun menjadi 13,9 persen pada tahun 2022 ini. Data tersebut berdasarkan hasil timbang serentak yang berlangsung pada bulan Februari 2022 lalu.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Rembang melalui TP2S optimis target penurunan stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 dapat terlampaui.
“Kita saat ini sudah 13,9 persen. Menurut timbang serentak di Februari kemarin. Sedangkan kita di target turun di angka 14 persen pada tahun 2024. Ternyata di 2022 kita sudah di 13,9 persen. Tapi tim kami punya target sendiri 11 persen atau satu digit persentase di 2024,” kata Gus Hanies.
Gus Hanies menambahkan, ada 27 desa yang menjadi Lokus penurunan stunting. Mereka tersebar di 10 Kecamatan. Meliputi Kecamatan Sumber, Bulu, Sarang, Sedan, Pamotan, Sulang, Kaliori, Rembang, Kragan dan Kecamatan Lasem.
Menurutnya penurunan stunting di 27 desa tersebut merata. Karena kerja dan pengawasan yang dilakukan oleh TP2S dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama baik tim pendampingan keluarga, tim penggerak PKK, telponi, TNI/ Polri dan lain-lain. (Asmui)