REMBANG – Bagi Robi musik merupakan bagian dari hidupnya. Karena dari sanalah dia menyalurkan bakat musiknya dan mengais pundi-pundi dengan bermain organ tunggal.

Warga Kecamatan Lasem itu mengaku merasa ada yang hilang jika tidak bermain musik. Karena musik merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan.

Sudah banyak lagu yang ia ciptakan dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi ternama asal Kabupaten Rembang. Sebagian juga sudah diunggah di media sosial YouTube dan banyak ditonton dan mendapatkan beragam komentar.

Kepada Radio CBFM Robi sempat menceritakan panjang lebar tentang perjalanan kariernya di dunia musik. Mendapatkan undangan manggung dari satu tempat ke tempat yang lain. Meski sebetulnya ia memiliki sejumlah pengharapan lain.

Pria yang menempuh studi jurusan musik, dan menekuni dunia musik sampai jadi pekerja musik sempat mengaku kesalahan namun membawa berkah. Ia mengaku bermain organ tunggal dari satu panggung ke panggung yang lain dimulai sejak tahun 1998.

“Saya kelahiran Rembang sekarang mulai menetapnya di Lasem. Kalau sejarah sampai jadi pekerja musik memang kalau menurut saya memang sebuah kesalahan. Salah jalan terlanjur dan saya teruskan. Kebetulan saya sekolah di musik anggap saja kebutulan,” jelasnya.

Selama menjalani kariernya di musik pria yang biasa dipanggil Pak Robi itu, membuat lagu itu disebutnya sebuah hobi. Kalaupun ada yang diunggah di media sosial itu merupakan tuntutan panitia lomba yang ia ikuti.

Pria yang suka mengenakan topi itu mengaku lebih suka dangdut asli dan koplo, sebagaimana aransemen musik untuk lagu yang ia ciptakan. Tidak ada darah seniman di dalam keluarganya. Tetapi pendidikan di bidang jurusan musik yang menghantarkannya untuk berkarier di sana.

Ia menyampaikan di Kabupaten Rembang banyak sekali seniman dan musisi yang memiliki bakat dan segudang ciptaan lagu. Tetapi mereka rata-rata masih kesulitan bagaimana promosi dan dapat didengar oleh masyarakat umum.

“Sebetulnya karya temen-temen seniman Rembang tidak kalah dengan seniman luar kota yang sudah ada. Tapi temen-temen Rembang ini belum sampai saja ke titik itu. Karena prosesnya panjang dan tidak mudah,” pungkasnya. (Asmui)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

UPK ikut bantu kekeringan di Kecamatan Sumber

SUMBER – Krisis kekurangan air bersih akibat el nino di beberapa desa,…

Beredar Vidio Wajah Perempuan di Kragan Bersimbah Darah

KRAGAN Seorang perempuan di wilayah Kecamatan Kragan menjadi korban penganiayaan yang diduga…

3 Desa di Lasem jadi sasaran sosial IAI

  LASEM – Hingga saat ini ada 31 desa di kabupaten Rembang…

Rumah di Pakis terbakar, kerugian ditaksir Rp 30 Juta

SALE – Rumah milik Sukrin (63 tahun), warga RT 3 RW 2,…