REMBANG – Menjadi seorang pebisnis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun di masa pandemi saat ini banyak masyarakat yang mulai menekuni dunia kuliner. Usaha manisan Kedondong adalah salah satunya. Usaha kuliner yang satu ini mendatangkan omset yang cukup banyak jika dibanding dengan usaha–usaha lainnya.
Memiliki usaha di bidang kuliner menjadi pilihan beberapa orang. Meskipun menjalankan bisnis di bidang kuliner dibutuhkan waktu yang lama untuk berkembang. Manisan Kedondong adalah salah satu usaha bidang kuliner yang telah banyak dilakukan. Selain rasanya yang manis, sensasi segar dari manisan ini membuat pelanggan ketagihan.
Buah Kedondong ternyata tidak hanya dapat dinikmati begitu saja. Terdapat berbagai macam usaha yang dapat dilakukan, seperti usaha manisan Kedondong. Peluang bisnis dari usaha ini cukup besar karena tergolong sebagai salah satu buah favorit masyarakat. Kandungan vitamin di dalam buah Kedondong sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Kedondong merupakan buah yang dapat dijadikan sebagai usaha manisan yang menghasilkan banyak keuntungan. Apalagi jika memiliki pohon Kedondong sendiri di rumah. Tentu pengeluaran untuk modal tidak terlalu banyak. Pengolahan buah Kedondong pun cukup mudah untuk dilakukan, sehingga tidak perlu mengolahnya dengan cara khusus.
Usaha tersebut digeluti oleh seorang warga dari Desa Banyuurip, Kecamatan Gunem yang bernama Ridwan. Ia bersama dengan pengurus Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama Kecamatan Gunem (MWCNU) memiliki program pengembangan buah kedondong.
Melihat potensinya yang sangat melimpah, Ridwan bersama pengurus MWCNU dan masyarakat lain sepakat mengembangkan buah ini menjadi makanan manisan untuk dijual.
“Kepengin punya usaha, saya jalan-jalan di sebuah wilayah Tuban Jawa Timur sedang memanen Kedondong. Kata orang itu akan disetor ke Jakarta untuk dibuat manisan. Saya kemudian main ke rumah orang tersebut untuk belajar mulai dari cara tanam, ngupas, sampai dengan memproduksi,” kata Ridwan.
Dengan dibantu dua karyawan, setiap hari pria 48 tahun ini rutin memproduksi manisan dari buah Kedondong. Manisan tersebut sudah ia pasarkan di sejumlah toko oleh-oleh di Kota Garam, sekolah-sekolah, hingga pondok pesantren.
Pohon Kedondong yang ia tanam merupakan jenis Kedondong yang mudah cepat berbuah, sehingga tak butuh waktu lama untuk panen. Dan stokpun selalu ada di wilayah setempat.
“Kami kemudian tertarik untuk mencari bibitnya, kemudian kita tanam, kita bentuk paguyuban. Ada petaninya yang nanam buah Kedondong, ada produsen manisannya yang siap menampung buah Kedondong siap panen dalam hal ini Lembaga Perekonomian MWCNU Gunem sebagai pembeli buah kendondongnya,” tambah Ridwan.
Sejauh ini di Desa Banyuurip, Kecamatan Gunem terdapat sedikitnya 300 pohon Kedondong yang sudah berbuah. Pohon tersebut ditanam di sejumlah kebun warga setempat. Meski demikian, saat ini juga menyusul ratusan bibit Kedondong sedang ditanam.(Dari Gunem Asmui melaporkan)