REMBANG – Tabung gas Liquid Petrolium Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg), di Kabupaten Rembang, saat mengalami kelangkaan. Bahkan tabung gas subsidi itu mengalami kelangkaan hampir 3 pekan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, hari Jum’at (29/7), mengatakan sebenarnya kuota LPG Kabupaten Rembang di tahun 2022 sebanyak 17.884 MT. Namun karena pemakainya tidak hanya warga kurang mampu, tetapi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga memakai gas bersubsidi tersebut, sehingga distribusinya menjadi tersendat.
“ASN tidak boleh mengkonsumsi LPG 3 kg. Karena dibutuhkan oleh warga tidak mampu. Sebetulnya distribusinya cukup malah lebih. Kita lebih 1,5% kalau disesuaikan dengan kebutuhan warga miskin. Tapi permasalahannya yang menggunakan LPG 3 Kg tidak hanya warga miskin,” Terangnya.
Dengan adanya kelangkaan itu, menurut Bupati pihaknya akan merekomendasikan kepada Satuan Tugas (Satgas) pangan, untuk melakukan operasi terpadu secara rutin.
Bupati menjelaskan apabila nantinya ketika ada penemuan penyalahgunaan dalam operasi itu, maka pelaku akan diberi sanksi.
“Kalau ASN, saya punya hak untuk memberikan sanksi. Tapi kalau masyarakat siapa yang memberikan sanksi? Ya aparat penegak hukum,” Rincinya.
Perlu diketahui harga LPG subsidi di lapangan, saat ini masih normal. Harga tabung LPG yang mengalami perubahan yaitu LPG nonsubsidi. Pasalnya, harga yang 5,5 kg dari harga Rp. 95 ribu ke Rp. 110 ribu. Sementara yang 12 kg dari Rp. 190 ribu ke harga 200 lebih.(Masudi)