Alun-alun yang menjadi jantung Kota Rembang mulai ditata ulang untuk lebih dipercantik pada tahun ini. Sejumlah titik nampak telah dibongkar, seperti jalur jaring listrik, tiang lampu dan saluran air.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 8,7 miliar untuk mempercantik alun-alun kota. Penggunaan anggaran tersebut dibagi menjadi 2 tahap.
Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Bina Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU TARU) Rembang, Agus Himawan, Selasa (22/11) menyampaikan pada tahap pertama di tahun 2022 penataan alun- alun dialokasikan senilai Rp.1,7 miliar.
Sedangkan penataan alun-alun tahap kedua dikerjakan pada tahun 2023 mendatang dengan anggaran sekitar Rp. 7 miliar. Diungkapkannya pada penataan tahap pertama difokuskan pada titik yang bersifat mendesak.
Seperti perombakan pada tiang lampu yang saat ini kondisinya sudah keropos dengan jumlah 32 lampu. Kemudian juga dibuatkan jaringan listrik baru. Berbeda dengan sebelumnya, jaringan listrik yang ditata kali ini dibuat terpendam di dalam tanah.
“Soalnya jaringan listrik yang lama itu sudah tidak diketahui jaringannya seperti apa. Kemudian lampunya itu kan pakai kabel di atas semua, dari segi estetik kan sudah tidak bagus. Makanya kita buat jaringan baru semua, jaringannya di dalam tanah semua,” bebernya.
Salah satu keuntungan listrik bawah tanah, lanjut dia, tidak terpengaruh kondisi cuaca. Berbeda dengan jaringan listrik udara yang sangat mudah terpengaruh dengan cuaca, contohnya seperti terpaan angin kencang ataupun terik panas matahari yang dapat membuat kabel memuai.
Selain tidak mengganggu pemandangan, keuntungan jaringan listrik bawah tanah juga lebih memudahkan dalam mendeteksi kerusakan. Sehingga ketika terjadi kerusakan pada jaringan listrik, bisa ditangani dengan mudah dan cepat.
Kemudian juga ada penggantian lampu di 4 tiang yang letaknya di setiap sudut alun-alun. Seperti yang diketahui, saat ini lampu berjumlah 8 biji dengan ukuran besar dan tiang yang menjulang tinggi itu kondisinya mati keseluruhan.
Lampu tersebut, kata dia, akan diganti dengan lampu Light Emitting Diode (LED) dengan daya 500 watt. Setiap tiang terdapat 2 lampu, maka ada daya 1.000 watt yang akan menerangi di masing-masing sudut alun-alun.
“Kita ganti lampu LED 500 watt. Satu titik itu kan ada 2 lampu, jadi ada 1.000 watt. Kemudian dikalikan 4 jadi total ada 4.000 watt untuk 4 tiang lampu,” ucapnya.
Selanjutnya penggantian pada pot tanaman yang saat ini kondisinya mengalami kerusakan akibat akar pohon yang semakin naik. Pot dan akar yang naik itu bakal diratakan terlebih dahulu kemudian diberi semacam besi yang melingkari pohon.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)