REMBANG – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Haji (KH) Yahya Cholil Staquf, hari Selasa (24/1), pimpin khataman Kitab Irsyadul Ibad ila Sabili al-Rasyad. Kegiatan mengkaji kitab feqih itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Kelurahan Leteh, Kecamatan Rembang.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, KH. Bisri Adeeb Chattani mengatakan dilaksanakan khataman karena kitab yang disusun oleh Syekh Zainudin al-Malibari itu telah dikaji oleh Pondok Pesantren Leteh selama 4 tahun.
“Sampai khatam 4 tahun. Sempat berhenti. Terkendala karena pandemi,” imbuhnya.
Sepupu Gus Yahya itu mengungkapkan kitab ini, dikaji rutin oleh Pondok pesantren yang berlokasi di Jalan KH. Bisyri Musthofa itu, setiap hari selasa oleh Gus Yahya sebelum menduduki jabatan tertinggi di PBNU. Namun ketika Gus Yahya berhalangan hadir, kajian kitab diisi Gus Adeeb sendiri.
“Selama jadi ketum PBNU ini, jadwalnya sebulan sekali. Biasanya sebulan sekali ketemu sama orang-orang yang ngaji,” tuturnya.
Setelah ngaji kitab Irsyadul Ibad selesai, menurut Gus Adeeb pihaknya akan mengkaji kitab Asy Syamail Muhammadiyah karya Imam At Tirmidzi. Kitab tersebut membahas tentang kepribadian dan akhlak Rasulullah SAW.
Pondok Pesantren Taman Pelajar Islam (TPI) yang didirikan pada tahun 1950an, selain mengkaji kitab untuk masyarakat pada hari selasa, juga mengkaji kitab pada hari Jum’at. Kitab yang dikaji adalah kitab Al Ibritz karangan pendiri pondok pesantren setempat, KH. Bisyri Mustofa (Kakek Gus Yahya). Kitab dikaji oleh Mustasyar PBNU, KH. Mustofa Bisri (paman Gus Yahya).(Masudi/CBFM)