Kerugian yang ditimbulkan akibat luapan air Embung Lodan di Desa Lodan Wetan, Kecamatan Sarang, yang membanjiri sekitar 4 desa di Kecamatan Sarang ditaksir mencapai Rp. 6 miliar.
Data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, kerugian berasal dari lahan pertanian di sejumlah desa yang ikut terendam. Jumlahnya sekitar 50 hektar.
Selain itu, satu sekolah ikut terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter. Sementara sebanyak 77 keluarga juga terdampak banjir. Di Desa Gonggang sendiri, terdapat 283 keluarga terdampak banjir.
Selain itu, ada kurang lebih 50 hektare lahan padi siap panen tergenang. Kemudian area RA, MI dan MTs juga terendam dengan ketinggian sekitar satu meter.
Selanjutnya di Desa Kalipang, banjir merendam 91 rumah di Dukuh Semanding dengan ketinggian hampir sama. Sementara di Desa Bajingjowo, rumah milik 23 keluarga juga bernasib sama. Ada juga lahan pertanian seluas satu haktare terdampak.
BPBD Rembang juga melaporkan ada tiga pondok pesantren terdampak luapan air.
Camat Sarang Nasaton Rofiq mengaku sudah melakukan identifikasi pasca banjir. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
“Kita sudah melakukan identifikasi pasca banjir, apa saja yang rusak, kemudian kita akan berbenah biar kejadian serupa tak terjadi,” jelasnya.
Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati mengungkapkan, banjir di sejumlah desa di Kecamatan Sarang terjadi antara lain akibat limpasan air Embung Lodan.
Atas insiden di Embung Lodan, BPBD sudah berkoordinasi dengan tim kecamatan dan BBWS mencari penyebab terjadinya banjir, selain Embung Lodan yang melimpas sekira 22 sampai 23 cm kemarin.
Selain itu, banjir juga terjadi karena kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan penyempitan. (Asmui/Msd)