REMBANG – Kerugian akibat bencana di Kabupaten Rembang, selama periode Januari hingga Desember 2022 mencapai Rp. 30,9 miliar lebih.
Kerugian terbesar disumbangkan bencana banjir yang mencapai Rp. 19 miliar lebih.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Agung Dwi Prasetya mengatakan, nilai kerugian berasal dari 92 kali bencana di 8 bulan tahun 2022. Mayoritas kebencanaan merupakan bencana hidrometeorologi.
Dengan rincian nilai kerugian bencana terdiri dari angin topan sebesar Rp. 16 juta, banjir sebesar Rp. 27,9 miliar, tanah longsor maupun tanah bergerak nilainya Rp. 1,8 miliar lebih. Sedangkan untuk musibah kebakaran sebesar Rp. 448 juta.
“Kerugian banjir memang paling besar. Terutama saat terjadi banjir luapan yang merendam di sejumlah desa di Sumber dan Kaliori berapa waktu lalu. Banyak bangunan rumah dan infrastruktur yang rusak sehingga menimbulkan kerugian cukup besar,” katanya.
Berpegang pada pengalaman itu, Pemerintah Kabupaten Rembang membuat 6 posko siaga banjir ROB yang berpusat di setiap Kecamatan pada tahun 2023 ini.
Posko untuk mengantisipasi banjir ROB tersebut akan berlangsung selama 40 hari. Dimulai sejak tanggal 12 Januari 2023 lalu. (Asmui/Msd)