Buah durian dari 7 Desa di 5 Kecamatan meramaikan festival lelang durian di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Jumat (3/2). Warga berbondong-bondong mendatangi festival tersebut sekaligus memborong durian yang dijual oleh para petani.
7 Desa tersebut meliputi Desa Pinggan Kecamatan Bulu, Desa Tretes Terjan Kecamatan Kragan, Desa Pakis Kecamatan Sale, Desa Dowan Kecamatan Gunem. Serta 3 desa di Kecamatan Pancur meliputi Desa Trenggulunan, Criwik dan Desa Johogunung. Setiap daerah memiliki ciri khas bentuk dan rasa durian yang berbeda-beda.
Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan menyampaikan diadakannya festival lelang durian bertujuan untuk mengenalkan durian asli Rembang. Dimana beberapa wilayah Rembang memiliki potensi buah durian unggulan yang tak kalah dengan durian criwik yang telah dikenal oleh banyak orang.
“Yang membanggakan kita ternyata dulu yang hanya dikenal (durian) Criwik, sekarang hampir merata. Di kecamatan-kecamatan lain juga ada produk (durian). Dan hari ini kita kenalkan melalui festival lelang durian,” ungkapnya.
Disebutkannya, buah durian di Kabupaten Rembang sudah mulai panen pada awal Januari. Namun untuk puncak panen raya durian diprediksi terjadi di akhir Februari mendatang. Diwacanakan pada momen tersebut pihaknya bakal kembali menggelar festival untuk semakin mengenalkan durian lokal.
Dalam lelang tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Rembang, Mardi memenangkan lelang dengan nominal terbesar yakni Rp. 900 ribu untuk 8 buah durian asal Desa Pinggan Kecamatan Bulu. Dirinya mengaku tertarik mengikuti lelang karena sangat suka dengan buah yang memiliki aroma tajam tersebut.
Disamping itu, momen tersebut merupakan kesempatan untuk memberi apresiasi kepada para petani durian Rembang. Sekaligus sebagai bukti bahwa durian lokal Rembang tidak kalah dengan durian dari daerah lain.
“Kita harus mensuport petani-petani kita untuk lebih bisa meningkatkan kualitas duriannya. Sehingga Rembang nanti tidak diisi durian dari daerah lain, tapi bisa produk-produk lokal Rembang ini mewarnai pemasaran durian di daerahnya sendiri,” bebernya.
Sebagian uang hasil dari lelang disumbangkan untuk dana sosial. Sisanya diberikan kepada petani sebagai apresiasi dalam mengembangkan durian lokal.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)