Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, pada tahun ini mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan dari musim kemarau ekstrim terhadap ancaman bagi tanaman tembakau yang ada di wilayahnya.
Sehingga Dintanpan bersama pihak terkait tengah melakukan identifikasi terkait keberadaan titik sumber air untuk mengantisipasi dampak kekurangan air untuk tanaman tembakau.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap keberadaan sumber air. Pasalnya, keberadaan sumber air menjadi penting agar tidak terjadi gagal panen di kemudian hari.
Identifikasi sumber air termasuk keberadaan sumur, ataupun embung di sekitar lahan yang akan ditanami tembakau.
“Kemarin masih identifikasi sumber air. Karena pihak PT khawatir kekeringan ekstrim tahun ini,” jelasnya Kamis pagi.
Lebih lanjut Agus Iwan menambahkan pihak PT yang bermitra dengan petani tembakau di Rembang mendorong lahan tembakau di Rembang tahun ini jumlahnya dapat bertambah.
“Kalau jumlah luasan emang kita belum dapat angka. Tetapi pihak PT mendorong tanam seluas mungkin. Terakhir luasnya bisa mencapai 8.000 hektar,” bebernya.
Tetapi yang perlu diwaspadai ialah masa tanam di bulan-bulan pertama. Ketika terlalu kering daya tumbuh akan menurun. Harapannya satu bulan pertama bisa terlampaui. Sehingga bulan kedua pertumbuhan selanjutnya bisa berkembang dengan baik. (Asmui/Msd)