KALIORI – Jalan pantura Rembang – Pati, pada hari Minggu (2/4), masih mengalami kemacetan panjang. Pasalnya, pada jam 9 pagi, kendaraan besar dari arah timur mengular sampai depan kantor Bupati Rembang.
Salah satu sopir dari Surabaya, Hadi mengatakan dirinya terjebak kemacetan di Jalan Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, sejak Shubuh.
“Tadi sahur di SPBU Purworejo,” imbuhnya.
Hadi mengaku dirinya sedang perjalanan dari Surabaya ke Pekalongan, dalam rangka kirim parapet atau corrugated consrete sheet pile (CCSP) buat proyek penanggulangan rob banjir.
Sementara itu salah satu masyarakat pengatur jalan di Pertigaan Desa Dresikulon, Kecamatan Kaliori, Sumari mengungkapkan kendaraan yang diarahkan ke jalur alternatif hanya mobil dan colt. Sedangkan kendaraan besar, tetap diarahkan ke jalan pantura.
“Alternatif lancar, tapi mobil kecil-kecil. Kalau mobil besar-besar macet total,” ujarnya.
Sumari menyebutkan kemacetan yang terjadi sejak Sabtu siang itu penyebabnya beragam. Mulai dari kendaraan mogok, kemudian dampak perbaikan jalur Pantura di Batangan, Pati dan imbas perbaikan jembatan Juwana, Pati yang belum tuntas keseluruhan.
Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan Dan Patroli Kepolisian Resort Rembang, Ipda. Christiyono, ketika ditemui wartawan, di sela-sela mengatur lalu lintas di Desa Raci, Kecamatan Batangan menjelaskan untuk mengatur lalu lintas pihaknya menerjunkan puluhan personel untuk mengurai kemacetan mengingat saat ini personel kepolisian sedang menjalankan ibadah puasa.
“Kita tiap regu 15 personel. Kita bagi dari jam 5 sampai 12, jam 12 sampai jam 5 sore, dilanjut jam 5 sore sampai malam. Dan menyambung, Pak,” bebernya.
Ditambahkannya diterjunkannya puluhan personel karena rentang jalan dan jarak tempuh yang diurai juga puluhan kilometer. Pasalnya, personel yang diterjunkan tidak hanya mengurai kemacetan di wilayah Rembang sampai ke kabupaten Pati.
Namun mengingat wilayah tersebut masih Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan imbas kemacetan dirasakan warga Kabupaten Rembang, sehingga pihaknya tidak mempermasalahkan ikut mengatur lalu lintas sampai di perbatasan Kecamatan Juwana dengan Kecamatan Batangan itu.
Ia menyampaikan sasaran pengaturan lalu lintas yang dilakukan pihaknya mengatur mobil pribadi diarahkan menuju jalur alternatif dan menertibkan kendaraan yang melawan arus.
Ketika ditanya apakah pemicu kemacetan akibat faktor saling serobot pemakai jalan menurut Ipda. Christiyono tidak ada. Namun karena imbas kecapekan pada malam hari. Sehingga banyak yang ambil kanan untuk istirahat.
Pihaknya setelah berkoordinasi dengan pekerja proyek, mulai membuka 2 jalur untuk mengurai kemacetan yang mulai terjadi sejak hari Rabu (1/4) pagi itu.
Menurut informasi dari pihak pemborong, jembatan Juwana Kabupaten Pati, belum tuntas 100 persen. Jembatan yang sempat terbakar dan dibongkar total itu, sampai Minggu pagi (2/4), baru dibuka satu lajur.
Khusus pada puncak arus mudik Lebaran nanti, seperti tahun-tahun sebelumnya truk-truk besar dilarang melintas jalur Pantura, guna menghindari kesemrawutan.(Masudi/CBFM)