LASEM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang kembali melakukan droping air bersih, Kamis (31/8). Kali ini yang mendapat giliran droping air bersih adalah Dukuh Pelem, Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem.
Warga berbondong-bondong menghampiri truk tangki sambil membawa wadah penampung air. Mulai dari ember, galon, blung, dan jerigen.
Dengan menggunakan gayung, warga bergantian mengisi masing-masing wadah yang dibawa.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati menyampaikan hingga per Kamis (31/8) sudah ada 16 Desa dari 9 Kecamatan yang telah mangajukan bantuan droping air bersih. Total dari 16 Desa tersebut ada 11.384 jiwa dari 4.873 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.
Khusus Dukuh Pelem Desa Sendangasri mendapat droping air bersih sejumlah 4 tangki. Ada 250 KK atau 750 jiwa yang terdampak kekeringan di Dukuh Pelem.
“Yang masuk di kami laporan lewat surat ada 16, dan 2 Desa baru ada konfirmasi. Jadi masih sedang, belum parah. Mudah-mudahan tidak sampai parah,” terangnya.
Untuk menangani bencana kekeringan tahun ini, Pemkab Rembang memiliki kuota 260 tangki air bersih. Angka tersebut bisa bertambah melalui dana CSR perusahaan.
“Terkait bencana menjadi tanggung jawab bersama. Seperti saat ini kita ada droping air bersama CSR, itu kerjasama dengan kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangasri, Amin mengatakan jika Desa Sendangasri khususnya dukuh Pelem memang menjadi langganan kekeringan tiap tahun. Bahkan tahun 2022 kemarin yang merupakan kemarau basah, dukuh tersebut tetap mengalami kekeringan.
“Setiap tahun itu biasanya akhir bulan Juli memasuki Agustus ini (Dukuh Pelem) pasti kekeringan. Untuk itu dari pemerintah desa berupaya mencari bantuan,” bebernya.
Dirinya menambahkan, sumber air yang digunakan sehari-hari warga di dukuh Pelem berasal dari sumur. Jika musim kemarau seperti saat ini, sumur-sumur milik warga mengering semua.(Rendy/Msd/CBFM)