BULU – Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk seseorang mengejar cita-citanya.
Seperti yang dilakukan oleh perempuan penyandang disabilitas satu ini untuk menggapai asa menjadi seorang sarjana.
Namanya Saras Ningrum atau biasa dipanggil Saras. Meski dia masuk katagori disabilitas semangat belajarnya cukup tinggi.
Diusia sudah kepala 4 tetapi dia menjadi contoh generasi muda dalam hal belajar.
Kamis pagi (14/09) kepada CBFM ia bercerita sudah kuliah di STAI Al Hidayat Lasem.
Ia masuk dalam mahasiswa angkatan pertama sejak kampus ini berdiri.
Saras tinggal di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Bulu. Sedangkan kampusnya berada di kompleks Pondok Pesantren Desa Karangturi, Kecamatan Lasem.
Untuk pergi ke kampus ia harus mengendarai sepeda motor seorang diri. Meski memiliki keluarga, dia tidak ingin merepotkan keluarganya. Butuh waktu sekitar satu jam untuk bisa sampai ke kampus.
“Semua rintangan itu akan menjadi mudah. Untuk sampai di kampus butuh waktu sekitar satu jam.
Yang menjadi motifasinya untuk tetap menempuh pendidikan meski usia tak lagi muda adalah menjadi pelecut semangat orang – orang sekitarnya.
Apalagi ketika ada tawaran program beasiswa ia langsung mengiyakan tanpa berfikir panjang.
“Bagi saya saya yang ada hari ini saya akan menjalani takdir dari tuhan. Ketika ada tawaran beasiswa saya langsung mengiyakan. Saya sangat bersyukur apalagi anak saya sedang mondok dua – duanya. Saya tentu butuh biaya banyak,” bebernya.
Di kampusnya Saras merupakan satu satunya penyandang disabilitas yang menempuh studi di STAI Al Hidayat.
Ia berharap kepada kampus-kampus yang lain juga menyediakan kuota beasiswa bagi penyandang disabilitas seperti STAI Al Hidayat Lasem.(ASMUI/CBFM)