REMBANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah terus menyosialisasikan protokol kesehatan (Prokes) melalui media radio di daerah pilihan (Dapil) setempat. Seperti yang dilakukan oleh H. Abdul Aziz yang merupakan Wakil Ketua Komisi E, dan Hj. Kartina Sukawati, Anggota Komisi D yang menggelar dialog interaktif di Radio CBFM, Senin pagi (18/7).
Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Abdul Aziz saat dialog menyampaikan seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo yang kembali memerintahkan agar masyarakat taat prokes.
Hal tersebut lantaran kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia mengalami tren kenaikan baru-baru ini. Menyusul ditemukannya varian baru. Selain itu kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 3.000 lebih dalam sehari. Akibat paparan Omicron subvarian BA.4, dan BA .5
Sehingga Satgas Covid-19 mencatat angka lonjakan paparan Corona tersebut naik enam kali lipat jika dibandingkan data satu bulan yang lalu.
“Presiden sebagai kepala pemerintahan tertinggi tetap dalam posisi terus menerus mewaspadai terhadap perkembangan perjalanan pandemi Covid-19. Yang terakhir saya kira Presiden terus memantau atas terjadinya peningkatan kasus paparan Covid-19 yang berkembang yang cenderung menunjukkan tren kenaikan. Melalui koordinasi dengan pihak terkait, presiden kembali menginstruksikan kembali memakai maskernya,” jelasnya.
Sementara Itu Hj Kartina Sukawati, Anggota Komisi D menyebut minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi masih rendah. Di Jawa Tengah jika dihitung belum ada 50 persen dari total jumlah penduduknya. Untuk capaian vaksin Booster di Jawa Tengah baru kekitar 23,5 persen.
“Jadi untuk vaksinasi Booster untuk di Jawa Tengah baru mencapai 23,5 persen. Jadi masih kecil. Kabupaten tertinggi baru Surakarta 57,4 %, Kota Semarang 52 %, Magelang 45 %. Sementara di daerah lain masih rendah. paling rendah Kabupaten Tegal 12 ,7 % ini menjadi perhatian kita bersama. Karena pemerintah terus menyosialisasikan agar masyarakat masuk vaksin,” jelasnya.
Agar pandemic segera berlalu, masyarakat diminta agar tidak memiliki ego masing-masing tetapi harus taat dengan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Pandemi Covid-19 pada gelombang pertama dan kedua harus menjadi pengalaman yang sangat berharga.(Asmui)