PAMOTAN – Masyarakat Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Minggu (18/6), menggelar karnaval dengan tema Gotong Royong Nyawiji Membangun Desa. Kegiatan yang dimulai dari lapangan Palapa ke barat, Masjid Jami’ Al-Amin ke utara, Komando Rayon Militer (Koramil) ke barat dan finish di Balai Desa setempat itu menampilkan beberapa tarian, batik carnival art dan kirab hasil bumi.
Kepala Desa Pamotan, Maskur Rukani mengatakan digelarnya karnaval budaya dalam rangka sedekah bumi Desa Pamotan.
“Ini rangkaian sedekah Desa Pamotan. Ini yang ke-3,” imbuhnya.
Ia menyampaikan kegiatan pawai itu merupakan bagian dari tradisi acara tahunan. Walaupun sempat vakum 3 tahun, karena ada Covid-19.
Pria yang biasa disapa Aang itu menyebutkan biaya untuk menyemarakkan perhelatan senilai Rp. 60 juta itu dilakukan masyarakat secara gotong royong melalui patungan warga masyarakat dan sumbangan dari donatur.
Untuk memperlancar kirab budaya itu menurut Aang pihaknya melakukan penutupan jalan. Pengumuman penutupan jalan telah disampaikan melalui media sosial baik lewat Facebook, Instagram maupun Twitter.
“Jalan ditutup dari pagi sampai jam 12 siang. Penutupan ini sudah diumumkan jauh-jauh hari. 1 bulan sebelumnya, panitia saya minta koordinasi dari polisi, Koramil dan linmas,” bebernya.
Sebelumnya, rangkaian sedekah bumi diawali dengan Khotmil Qur’an di seluruh Musholla dan Masjid di Desa Pamotan. Dilanjutkan pementasan wayang kulit.
Dan acara puncak sedekah bumi digelar pada 27 Juni dengan kegiatan pagelaran Musik dan bazar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Lapangan Palapa.(Masudi/CBFM)