REMBANG – Seorang bocah berusia delapan tahun di Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu, harus berbaring menahan sakit selama berbulan-bulan karena kaki terkilir hingga membengkak.
Bocah bernama Tarodji itu hanya bisa menangis menahan sakit di tempat tidur. Ia tinggal bersama neneknya dengan kondisi seadanya. Sedangkan kedua orang tua bocah ini merantau keluar kota. Sementara sang nenek harus pasrah dengan keadaan sang cucu karena keadaan.
Mendengar kabar tersebut komunitas media sosial Info Rembang Berbagi atau biasa orang menyebutnya IRB langsung turun tangan dengan dengan melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan operasi pengobatan bocah malang itu.
Ketua IRB Rembang, Bambang Sumantri mengaku selain open donasi dari para dermawan, ia juga melakukan komunikasi dengan salah satu managemen rumah sakit swasta yang ada di Rembang.
Pihak menagemen bersedia membebaskan biaya pengobatan untuk Tarodji. Sehingga pengobatan sudah dilakukan secara gratis.
Selain pengobatan Bambang mengaku open donasi yang dimotori oleh IRB mendapatkan uang tunai Rp. 5 juta lebih dan langsung diserahkan kepada keluarga Tarodji untuk kepentingan pengobatan sampai sembuh.
“Terkait dengan dek taroji penangan medis di semarang karena terkendala biaya kemudian tidak dilanjutkan. Kemudian terjadi infeksi dan kemudian terjadi pembusukan. Kemudian kami berkoordinasi dengan RS. Bhina. Kemudian IRB mendapatkan dana tunai Rp. 5,2 juta,” jelas Bambang.
Setelah mendapatkan penanganan Tarodji sudah kembali pulang dirawat di rumah. Hal itu terlihat ketika pihak IRB berkunjung ke rumah nenek Tarodji di Desa Mlatirejo.
Wajah bocah kelas 4 sekolah dasar tersebut nampak sumringah dengan kondisi kaki diperban. (Asmui)