Permintaan hewan kurban untuk perayaan idul adha di 2023 ini diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang mencatat sudah ada seribu sapi kurban yang ada di Rembang.
Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto menyampaikan, jumlah hewan kurban tahun ini diprediksi ada peningkatan dibandingkan tahun kemarin. Tahun lalu, kata Agus, tercatat ada sekitar 900 ekor sapi dan 4.000 kambing.
Pada 2023 ini, lanjut dia, jumlah sapi kurban yang tersedia dari 14 kecamatan diprediksi mencapai seribu ekor. Sedangkan untuk kambing domba sekitar lima ribu ekor.
“Mengalami sedikit kenaikan dari tahun kemarin, karena prediksi kami kondisi peternakan sudah kembali normal (tanpa kasus PMK dan LSD),” terangnya.
Sementara itu, terkait dengan kesiapan hari raya Idul Adha tahun ini, Dintanpan Rembang sudah membentuk tim teknis lapangan untuk mengawal pelaksanaan kurban. Dalam waktu dekat mereka akan melakukan survei di kantong-kantong penggemukan hewan calon kurban.
Pihaknya juga akan melaksanakan pemeriksaan terkait kemungkinan adanya Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Sekaligus melakukan penyuntikan vitamin secara gratis.
Sepekan menjelang pelaksanaan kurban Dintanpan juga akan kembali melakukan pemeriksaan, untuk memastikan kondisi kesehatan ternak sebelum dipotong. Selanjutnya pasca pelaksanaan kurban, pihaknya juga akan kembali melakukan pemeriksaan kepada kondisi daging kurban.
“Untuk memastikan sampai dengan masuk hari kurban kondisinya sehat. Sekaligus memastikan masih ada tidaknya kasus PMK dan LSD,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, menjelang hari raya idul adha tahun lalu pedagang hewan kurban di Kabupaten Rembang mengeluhkan sepinya permintaan sapi. Bahkan permintaan sapi turun hampir 90 persen akibat mewabahnya PMK.
Namun kini wabah PMK di Kabupaten Rembang sudah menghilang. Disusul wabah LSD yang muncul ketika PMK mulai mereda juga sudah berangsur menjadi 0 kasus.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)