SLUKE – Jamaah Umrah asal Rembang, yang sempat terlantar di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), sudah sampai rumah. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang, Zuhri, kepada wartawan, di ruang kerjanya, hari Senin (20/3).
Zuhri mengatakan para jamaah pulang usai kesempatan tertulis melalui mediasi yang dihadiri Kasi Haji Kemenag Kulon Progo, Kasi Haji Kemenag Kota Yogyakarta, PT. Amanah Tour dan Kepolisian Sektor Temon, serta koordinator calon jamaah dan para calon jamaah. Karena keberangkatannya ditunda seusai bulan Ramadhan nanti.
“Kemarin hasil mediasinya, antara biro yang memberangkatkan dengan jamaah. Jamaah insya Allah sesuai dengan kesepakatan, akan diberangkatkan habis Ramadhan,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan dirinya selaku perwakilan Kemenag Rembang sudah melakukan kunjungan ke rumah korban jamaah umrah yang ditunda keberangkatannya itu.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Kemenag Kulonprogo menurut Zuhri jumlah jamaah yang terlantar sebanyak 38 orang itu orang Rembang semuanya namun 3 diantaranya sudah berdomisili di Jakarta.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu jamaah umrah Kecamatan Sluke yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan kemungkinan dirinya akan diberangkatkan pada bulan Mei nanti. Mengingat waktunya mendesak dan mengurus waktu untuk pembelian tiket.
“Saking pihak PT birone boten saged ngusahaake. Soale mendadak. Bulan puasa niki tikete nggih mpun. Menawi boten salah, berangkate bulan Mei,” bebernya.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kepulangannya. Karena seandainya dirinya dan jamaah lainnya tidak bisa pulang, pemerintah desa setempat, Kemenag Rembang, Kepolisian Resort Rembang, siap menjemput kepulangannya sampai ke rumah.
Dirinya beserta istri merasa bersyukur karena insiden itu. Seandainya tidak ada insiden itu, para jamaah bisa terlantar di Arab Saudi dan tidak bisa pulang ke rumah. Karena oknum berinisial T yang membelikan tiket cuma untuk berangkat ke Arab Saudi saja. Sedangkan tiket untuk pulang ke Indonesia, tidak dibelikan oleh oknum berinisial T.
Ketika ditanya wartawan tentang firasat yang dirasakan sebelum berangkat dirinya menjelaskan firasat akan adanya kegagalan berangkat umroh, itu dirasakan dengan dirinya jatuh dari sepeda motor disusul istrinya yang terpeleset di rumahnya, sepekan sebelum keberangkatan.(Masudi/CBFM)