REMBANG – Kabar gembira bagi warga masyarakat Rembang kota khususnya warga perumahan Puri Mondoteko dan sekitarnya. Pasalnya, daerah perumahan yang awalnya diisukan menjadi daerah pembangunan proyek tol Demak-Tuban kini diubah.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat Coffee Morning, di Aula Kantor Bupati, baru-baru ini.
Bupati mengatakan ada perubahan yang signifikan terkait titik jalan yang akan dilewati oleh proyek tol tersebut. Karena jika jalan tol masuk kota akan merusak tata kota, sehingga pihaknya mengusulkan ke pemerintah pusat untuk dirubah.
“Entah bagaimana awalnya ada wacana pembangunan tol di wilayah kota. Persisnya di area perumahan Puri Mondoteko, kantor Kemenag hingga gedung haji. Bisa dibayangkan kalau kena hingga 90 meter. Mau jadi apa bentuk kota ini,” Tuturnya.
Hafidz menjelaskan adanya perubahan rute setelah dirinya menemui Direktur Jenderal (Dirjen) yang menangani pembangunan jalan tol di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Ia lalu mendesak agar jalan tol dikembalikan pada jalur semula.
Orang nomor 1 di Kabupaten Rembang itu mengungkapkan Dirjen sendiri juga sempat heran, bahkan marah-marah, mengapa jalur sampai berubah seperti itu.
“Justru dari kementrian tanya, siapa yang mengubah. Konsultan ditanya, nggak mau jawab. Pak Dirjen ya marah-marah saat itu,” Tuturnya.
Pejabat asal Desa Pamotan Kecamatan Pamotan itu menerangkan rute jalan tol Demak-Tuban tidak lagi melewati area perumahan Puri Mondoteko, kantor Kementerian Agama (Kemenag) hingga gedung haji, tetapi bergeser ke desa Pulo dan seterusnya.
Proyek pembangunan jalan tol di Kabupaten Rembang, masih sebatas tahap sosialisasi dan belum ada pembebasan lahan. Sehingga di tahun 2022 ini masih seputar administrasi, tahun 2023 pengadaan tanah dan diperkirakan tahun 2024 jalan tol ruas Demak Tuban selesai.(Masudi)