SEDAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, telah mulai membangun jalan rusak di 25 titik sepanjang 850 kilo meter mulai dari Rembang barat hingga Rembang timur. Pembangunan jalan senilai Rp. 1,83 Milyar baik berupa pengaspalan, pengecoran bahkan disertai pelebaran jalan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan di sela-sela memantau pembangunan jalan, di Desa Menoro, Kecamatan Sedan, hari Senin (25/7) mengatakan pembangunan jalan rusak yang menjadi kewenangan Pemkab Rembang telah dimulai dengan peningkatan ruas jalan Menoro-Kenongo yang semula lebarnya 4 meter menjadi 5 meter.
“Jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Rembang, salah satunya adalah di ruas Menoro-Kenongo, hari ini sudah kita mulai pembangunannya, dengan biaya pembangunannya Rp. 3,6 Milyar. Dengan panjang kurang lebih 3,6 kilo,” Imbuhnya.
Orang nomor 1 di Rembang ini menegaskan dibangunnya jalan ini bukan diakibatkan oleh komentar masyarakat yang disampaikan melalui media sosial, namun sudah menjadi rencana pemkab Rembang pada tahun 2021 lalu melalui Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) dan dimasukkan ke dalam dokumen Rancangan Peraturan Daerah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2022 yang ditetapkan pada bulan Desember 2021 lalu.
“Semangat saya karena 2 bulan dibombardir dengan medsos, karena masyarakat belum tahu proses bagaimana caranya menjalankan uang negara. Karena dimulai dengan proses perencanaan anggaran tahun 2021 lalu, ditetapkan melalui APBD tahun 2021. Tahun 2022, kita proses DPAnya dan kita proses dokumen dan masuk tahap pelelangan membutuhkan waktu 3 bulan,” Terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Menoro, Jidan Gunorejo mengucapkan terima kasih kepada pemkab Rembang yang telah membangun jalan di desanya terlebih dihadiri Bupati dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Gantiarto.
“Saya selaku kepala desa mengucapkan terima kasih atas dibangunnya jalan akses Desa Menoro ke Kenongo ini. Ini adalah harapan masyarakat yang selama ini selalu menanyakan kapan dibangun. Saya menjawab ini sudah proses,” Ujarnya.
Ketua paguyuban Kepala Desa Kabupaten Rembang itu mengaku senang karena jalan di desanya dibangun dan dilebarkan. Sehingga jalan yang semula sempit bisa menjadi lebar. Pasalnya, jalan tersebut merupakan jalur alternatif di Kabupaten Rembang.(Masudi)