Ketersediaan anggaran jalan lingkar masih belum cukup untuk mencapai garis finish. Dengan perubahan ketentuan jalan selebar 40 meter, diperkirakan pembebasan lahan hanya bisa mengcover sampai daerah Kiringan Kecamatan Lasem jika pembangunannya dimulai dari wilayah timur ke barat.
Padahal rencana sebelumnya akan ada 19 desa yang akan dilalui mulai dari wilayah Kaliori, Rembang hingga Lasem. Diantaranya desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Desa Kasreman Kecamatan Rembang hingga Desa Tasiksono Kecamatan Lasem dengan panjang sekitar 24 kilometer.
Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin menyampaikan dari pihak Pemerintah Pusat sudah menyatakan kesiapan membangun apabila tanah sudah tersedia. Selain itu, Pemkab juga mempertimbangkan wilayah Lasem yang saat ini sudah ditata menjadi Kota Pusaka.
Sehingga pihaknya optimis keberadaan jalan lingkar akan sangat diperlukan. Apalagi kini Pemkab Rembang sudah menyetujui perubahan luasan lebar jalan lingkar dari 20 meter menjadi 40 meter.
“Jalan itu apalagi jalan nasional. Walaupun ada tol, saya yakin jalan nasional itu nanti lebih efisien. Karena perusahaan angkutan itu tidak selalu mau naik tol. Jadi lebih efisien dan irit Ketika masuk di jalan tanpa bayar,” bebernya.
Sebelumnya, Pemkab telah menganggarkan pembebasan lahan sebesar Rp. 100 miliar. Dana tersebut bersumber dari pinjaman daerah. Dengan anggaran itu diperkirakan cukup untuk pembebasan lahan sepanjang kurang lebih 24 kilometer jika lebarnya 20 meter.
Namun jika mengacu pada ketentuan pemerintah pusat yang mengharuskan lebar 40 meter, diperkirakannya biaya akan membengkak mencapai Rp. 200 miliar.
“Kalau sampai Kaliori sekitar Rp. 200 miliar. Kalau sekitar Rp. 100 miliar sekian itu baru sampai di jalan Kiringan Lasem. Tapi yang jelas kalau sampai di Kiringan itu sudah nyaman sebenarnya,” ucapnya.
Dirinya berharap masyarakat bisa memahami kondisi tersebut. Meskipun belum sampai tujuan akhir, setidaknya jalan lingkar tersebut bisa menyambung dari jalan ke jalan, bukan putus di tengah-tengah.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)