REMBANG – Di setiap kota pasti ada pusat tata kota dan peradaban dibentuknya masyarakat. Dimana pusat kota itu ditandai sebagai titik 0 kilo meter. Begitu juga Kota Rembang kini punya landmark baru berupa penanda titik nol kilometer. Lokasinya bukan di Tugu Lilin, tapi ada di dekat Alun-alun Kota Rembang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Ika Himawan Affandi melalui Kepala Bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, Taufiq Darmawan mengatakan penentuan titik 0 kilo meter Kota Rembang didasarkan pada patok tugu.
“Tengeran di kita, 0 kilonya ada di depan Terminal. Walaupun ada opsi di Tugu Lilin dan sebagainya. Setelah kita telisik lebih jauh. Patok yang di pojok barat Alun-alun yang kita dirikan Taman 0 KM Rembang, itu titiknya memang ada. Taruhlah menghitung jarak Rembang ke Semarang ada di situ,” imbuhnya.
Ia menjelaskan titik nol kilometer dikelilingi oleh kawasan yang merupakan cikal bakal berkembangnya Kota Rembang yaitu kawasan perkampungan Kauman atau kaum cendikiawan yang agamis dan juga ada Pondok Pesantren.
Taufiq menuturkan pembuatan patok meteran itu, pihaknya mengaku kemungkinan peninggalan Belanda.
“Secara sejarah, kurang tahu. Tapi secara fisik itu patok tua. Waktu Belanda. Biasanya pengadministrasian titik, waktu kolonial dulu. Benar tidaknya, saya kurang paham,” ujarnya.
Taufiq menjelaskan sebenarnya titik penanda nol kilometer sebelumnya sudah ada berupa tugu kecil. Kemudian sejak tahun 2022 lalu mulai dibangun penanda baru serta taman yang berada di sekitarnya sehingga terlihat indah.
Penanda baru itu berupa monumen berbentuk lingkaran besar dan ada keterangan di bawahnya, 0 KM Rembang.(Masudi/CBFM)