REMBANG – Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Rembang, Hari Sabtu (5/11), menggelar Belajar bareng implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan yang diselenggarakan di Sanggar Budaya Kompleks Museum RA. Kartini itu diikuti 112 peserta dari perwakilan pengurus HIMPAUDI 14 kecamatan.

Ketua Himpaudi Kabupaten Rembang, Fenti Yusnia Alfasanah mengatakan dilaksanakannya belajar bareng untuk memberikan informasi awal tentang Kurikulum Merdeka dan menularkan ilmu yang didapat pengurus HIMPAUDI Kabupaten dari Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah.

“Harapannya teman-teman pengurus HIMPAUDI membuat kegiatan yang sama di tingkat kecamatan. Sehingga makin banyak yang tahu tentang Kurikulum Merdeka. Istilahnya getok tular lah. Kemarin habis pelatihan di BBPMP. Ini memang bagian tugas dan amanah untuk menghemaskan” harapnya.

Fenti Yusnia menuturkan pemakaian Kurikulum Merdeka pada jenjang pendidikan non formal seperti Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Belajar (KB), akan dilaksanakan secara serentak pada tahun 2024 nanti.

Walaupun akan dilaksanakan pada tahun 2024 menurut Fenti Yusnia sebagian sekolah sudah melaksanakan kurikulum merdeka yaitu sekolah penggerak seperti Taman Kanak-kanak.

“Temen-temen guru TPA, KB mau menggunakan Kurikulum Merdeka diperbolehkan sesuai tahapannya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini. Sudah mencoba-mencoba ini diperbolehkan dengan mengkombinasikan kurikulum 2013. Jadi, belum pure Kurikulum Merdeka,” bebernya.

Ketika ditanya perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 menurut Fenti tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Hanya metodenya yang dipermudah dan diperingkas. Pasalnya, banyak istilah yang berbeda namun isinya sama.

Namun secara garis besar tujuan pemerintah memprogramkan Kurikulum Merdeka untuk mempermudah guru dalam melakukan penilaian terhadap anak-anak, mudah mengisi administrasi pembelajaran, mempermudah membuat perencanaan-perencanaan dan memerdekakan anak didik dalam belajar dan bermain.(Masudi / CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…