REMBANG – Hasil evaluasi tahun 2022, Kabupaten Rembang mengalami kemajuan. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, hari Rabu (4/1).
Bupati mengatakan indikator majunya kota garam ditunjukkan dengan adanya turun angka kemiskinan 1,3 persen, dari sebelumnya 15,9 persen menjadi 14,6 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5, inflasi 6,5 dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan dari 70 ke 71.
“Kami bicara bukan per item, tapi bicara indikator-indikator yang telah dilegalkan oleh lembaga resmi dari negara yaitu BPS,” imbuhnya
Hafidz mengungkapkan indikator-indikator yang dipakai bukan persepsi masyarakat secara perorangan. Namun yang dipakai adalah persepsi masyarakat secara global.
“Kalau ada orang berobat, pelayanan kurang apik. Sifatnya kasuistik ya. Ini tidak bisa dipakai ukuran,” ujarnya.
Hafidz mengaku mendapatkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan Angka pengangguran terbuka turun 2 persen dari 3,6 tinggal 1,6. Sehingga masih ada sekitar 10 ribu pengangguran saat ini dari jumlah seluruh penduduk di Rembang yang sekitar 600 ribu jiwa. Angka tersebut termasuk terendah se-Jawa Tengah.(Masudi/CBFM)