Beberapa jenis ikan hasil tangkapan nelayan di Rembang mengalami penurunan harga. Padahal harga sejumlah ikan sempat mengalami lonjakan ketika harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan beberapa waktu lalu.
Menurut pantauan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid menyebutkan jenis ikan kecil seperti ikan lemuru, ikan payang, ikan layur, ikan minipusin, dan ikan pelagis belakangan ini sangat melimpah. Sehingga harga mengalami penurunan meskipun pasca kenaikan harga BBM.
Disebutkannya harga ikan yang berukuran kecil seperti ikan pelagis mengalami deflasi atau penurunan harga sekitar Rp. 1.000 hingga Rp. 2.000 per kilogram. Dengan harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp. 13.000 hingga Rp. 20.000.
“Harga ikan murah tidak sebanding dengan harga. Tidak berbanding lurus dengan harga dan jumlah. Jumlah ikan tinggi namun harga sedikit menurun. Ikan pelagis penurunannya hanya 10 hingga 15 persen dari harga semula,” terang Cholid.
Dirinya mengungkapkan menurunnya harga ikan di Rembang dikarenakan hasil tangkapan ikan para nelayan yang melimpah. Apalagi di bulan ini sedang terjadi angin musim barat yang mendatangkan banyak ikan untuk para nelayan.
“Kalau sekarang ada Musim-musiman ikan lemuru, ikan payang, layur, mini pusin. Jumlahnya sangat melimpah sehingga mengalami penurunan harga,” kata dia.
Selain turunnya harga jual ikan, lanjut dia, juga disebabkan melemahnya pasar dagang internasional. Sehingga memicu harga ikan jenis tertentu mengalami penurunan harga yang signifikan.
Dirinya menambahkan melimpahnya hasil tangkapan para nelayan diprediksi akan terjadi sampai bulan Februari. Momen turunnya harga ikan tentu menguntungkan bagi pengusaha ikan. Menurutnya para pengusaha ikan menyiasati dengan cara menyimpan ikan dahulu kemudian baru dijual Ketika harga mulai stabil.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)