Petani garam di Kabupaten Rembang tengah menikmati harga jual garam dengan harga yang masih cukup tinggi. Sejumlah petani garam pun sudah mulai bergerak menggarap lahannya sejak bulan Juli lalu.

Seperti Pairin, petani garam dari kecamatan Lasem misalnya. Seluruh lahan tambak garam yang ia miliki saat ini sudah mulai digarap semua.

“Sudah digarap semua, kemarin membenahi mesin, membenahi galeng, semuanya dibenahi. Ini proses tinggal nunggu jadinya garam. Ada yang baru mulai, ada yang baru mengeringkan tanah,” kata Pairin.

Dikatakannya para petani garam mulai menggarap lahannya lantaran sudah mulai memasuki musim kemarau yang merupakan musim tanam garam. Selain itu para petani juga masih tergiur dengan harga jual garam yang masih cukup tinggi.

Dirinya menyebutkan, harga garam baru saat ini Rp. 1.250 per kilogram. Harga tersebut naik berkali-kali lipat dari harga yang sebelumnya pernah anjlok di kisaran Rp. 300 sampai 400 per kilogram.

“Harga per kilogram sekarang Rp. 1.250 harga umum. Kalau harga garam putih Rp. 1.400. harga putih itu harga kering,” ucapnya.

Penggarapan petak tambaknya menggunakan teknik tradisional. Untuk menggarap lahan tambak garam secara tradisional setiap petani membutuhkan waktu sampai dengan 15 sampai 20 hari, untuk kemudian baru bisa dialiri air.

Disebutkannya sebagian petani memang sudah ada yang panen. Mereka yang panen memang berani ambil resiko, karena bulan kemarin masih terjadi anomali cuaca. Dimana yang seharusnya sudah musim kemarau namun terkadang masih terjadi hujan.(Dari Lasem Rendy Teguh Wibowo melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…