Para petani tambak di Kabupaten Rembang beberapa pekan terakhir sedang diliputi perasaan gembira. Karena harga garam saat ini sedang naik luar biasa.
Pasalnya, harga garam kering dari tangan petani dibeli tengkulak saat ini mencapai Rp. 5.000 setiap kilogramnya.
Rata-rata setiap satu hektar tambak garam setiap kali panen bisa mencapai 50 ton. Dengan perhitungan uang didapat oleh juragan tambak bisa mencapai Rp. 250 juta setiap panen.
Harga garam kali ini jauh di atas dari harga-harga sebelumnya yang terkadang hanya dibeli tengkulak dengan harga Rp. 300 per kilogram.
Salah seorang pemilik tambak asal Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori, Rasmani mengaku bersyukur dengan harga garam tahun ini.
Ia berharap pemerintah juga bisa mengendalikan harga garam agar tidak terlalu murah. Salah satunya dengan cara mengendalikan kran impor garam.
Menurutnya jika kran impor dibuka lebar bagi importir maka harga garam di dalam negeri akan jatuh.
“Saya yakin kebutuhan garam di dalam negeri masih kurang. Tetapi kami petani garam berharap agar kran impor jangan dibuka terlalu lebar,” bebernya.
Petani garam lainnya, Samui mengungkapkan, harga garam basah di tingkat petani saat ini mencapai sekira Rp. 4.200 per kilogram.
Harga tersebut akan semakin tinggi jika sudah sampai ke tangan pengepul.
Petani garam tetap akan mendapatkan keuntungan meskipun harga turun menjadi Rp. 1.000 kilogram.
Keuntungan tetap didapat jika dibanding dengan nominal pengeluaran modal dari pengolahan tambak hingga masa panen. (Asmui/Msd)