REMBANG – Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ mengajak semua masyarakat Kabupaten Rembang sadar tentang resiko dilakukannya pernikahan dini.
Karena dampak negatif yang ditimbulkan dari pernikahan dini sangat luas di masyarakat. Salah satunya adalah masih banyaknya kasus perceraian, hingga kasus kekerasan dalam rumah tangga acap kali terjadi.
Selain itu kata Gus Wabup dampak yang sangat penting untuk dihindari akibat pernikahan anak di bawah umur ialah keturunan atau anaknya yang dikawatirkan akan lahir stunting.
“Karena pencegahan pernikahan dini sangat penting karena ini juga bisa mencegah stunting. Masih ada 4.000an balita yang ditengarai stunting yang musti diintervensi. Tahun ini sistem sudah berjalan dengan baik. Melalui beberapa program harmoni stunting akhir tahun lalu kita jalankan, melalui bidan desa, posyandu, semua kita gerakkan,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Hanies menjelaskan pernikahan di bawah umur secara mental dapat dikatakan belum siap untuk bertanggung jawab terhadap keluarga jika dibandingkan dengan pernikahan yang sudah cukup umur.
Untuk menekan pernikahan dini, edukasi dari sejumlah pihak sangat penting kepada calon pengantin, agar mereka sadar tentang pentingnya menikah saat usia sudah mapan. Peran tersebut dapat dilakukan oleh Kementerian Agama, Pemerintahan Desa, dan masyarakat sekitar serta orang tua calon mempelai. (Asmui/Msd)
