Komunitas tosan aji di Rembang yang tergabung dalam komunitas Panji Sumirang berharap agar generasi muda tidak melupakan keris sebagai warisan budaya leluhur termasuk tetap menjaga regenerasi pembuat keris yang semakin langka.
Hal tersebut disampaikan oleh Pembina Panji Sumirang Kabupaten Rembang, M. Hanies Cholil Barro, (Gus Hanies) atau Wakil Bupati Rembang di Pendapa Rumah dinasnya, belum lama ini.
Menurutnya belum banyak generasi muda yang memiliki pengetahuan terhadap keris atau benda warisan leluhur.
Untuk itu Gus Hanies meminta Panji Sumirang mengadakan event pameran benda pusaka di sekolah-sekolah sebagai bentuk edukasi kepada para pelajar setingkat SMP atau SMA sederajat.
“Ini Panji Sumirang digawangi anak muda, saya berharap bisa melebarkan sayap untuk mengenalkan lagi melalui media sosial atau mengadakan pameran dengan menggandeng anak-anak SMA untuk mengajak anak didiknya agar melihat pameran,” kata Gus Hanies.
Selain mengadakan event kata Gus Hanies sejumlah upaya untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap budaya dan pusaka peninggalan leluhur ialah mengadakan telusur sejarah yang ada di Rembang.
“Kemarin di Lasem saya mengajak untuk anak-anak muda telusur sejarah di Lasem. Ini pesertanya SMP SMA. Kalau kita tarik tentang budaya dan peninggalan leluhur,” tambahnya.
Jika tidak dijaga, maka warisan tradisi dan budaya ini akan dilupakan dan bisa hilang. Padahal, keris ini sudah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO sejak 2006. (Asmui/Msd)