Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, saat kegiatan Forum Konsultasi Publik, di Pendapa Museum RA. Kartini, baru-baru ini.
Gus Hanies demikian biasa disapa mengatakan pihaknya selalu mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah untuk selalu membuat akses kursi roda.
“Khusus untuk Kantor Setda ini. Karena ada 4 lantai dan belum ada. Sepertinya di lantai 1 dan lantai 2 saja yang ada akses,” Imbuhnya.
Gus Hanies menyebutkan beberapa kantor yang sudah ramah difabel merupakan kantor perbankan dibawah Badan Usaha Milik Negara seperti Bank Rakyat Indonesia dan Bank Negara Indonesia.
Gus Wabup berharap ke depan akan berupaya membuat toilet umum yang ramah difabel. Karena dirinya belum pernah mendapati toilet-toilet umum yang ramah difabel.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati menyampaikan untuk bisa menjadi gedung yang ramah difabel tidak harus gedung baru. Gedung dengan konstruksi bangunan lama bisa disiasati. Contohnya gedung Museum Jogjakarta yang merupakan bangunan lama, namun di tangga-tangga naik diberi fiber.
Sebelumnya, perwakilan disabilitas Kabupaten Rembang, Rudi Yulianto menyoroti infrastruktur dan jalan di Kota garam yang dirasa belum ramah difabel. Harapannya dinas / instansi terkait bisa merealisasikan.(Dari Rembang Masudi melaporkan)