Dampak dari gelombang tinggi yang terjadi di Laut Jawa, sepekan terakhir ini, membuat nelayan di Pesisir Pantura Rembang, tidak berani melaut. Kapal-kapal nelayan kecil dengan kapasitas rata-rata 3 groston ini hanya bisa terparkir di bibir Pantai Desa Gegunung Wetan, Kecamatan Rembang.
Salah seorang nelayan Desa Gegunung Wetan, Dasri, Jumat (17/2) mengatakan ketinggian ombak di Perairan Utara Jawa bisa membahayakan keselamatan jiwa karena mencapai ketinggian 3 meter. Nelayan lebih memilih menyandarkan perahu mereka di dermaga pantai sambil menunggu cuaca kembali membaik.
Ia mengaku para nelayan sudah mendapat informasi terkait adanya gelombang tinggi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Untuk mengisi waktu hingga cuaca membaik, para nelayan melakukan perbaikan kapal serta alat tangkapan mereka.
“Ini ombaknya di atas 1 meter lebih, ini sebelumnya sudah ada himbauan dari BMKG. Jadi tidak berani melaut jika ombak masih tinggi,” bebernya.
Hal senada juga diungkapkan nelayan lainnya, Suparman, yang hanya bisa pasrah di tengah cuaca buruk seperti ini. Rata-rata nelayan di Desa Gegunung Wetan merupakan nelayan rajungan.
Merekapun mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nelayan hanya mengandalkan tabungan mereka. Bahkan jika kepepet, barang berharga milik mereka bakal digadai untuk biaya menyambung hidup.
“Kalau tidak punya uang ya gadai emas, atau gadai yang lainnya. Yang penting bisa makan,” ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini para nelayan tak bisa berbuat banyak. Mereka berharap cuaca segera kembali bersahabat agar bisa kembali mencari nafkah di tengah laut.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)